Sapardi Djoko Damono Tak Berhenti Menulis di Usia Senja

Sapardi Djoko Damono Tak Berhenti Menulis di Usia Senja

Tia Agnes - detikHot
Minggu, 19 Jul 2020 15:02 WIB
Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono tak henti berkarya hingga usia senja / Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta -

Bukan Sapardi Djoko Damono namanya kalau berhenti menulis di usia senja. Setiap tahun, ada saja karya terbaru yang rilis dan mengejutkan pembacanya.

Seperti puisi Hujan Bulan Juni yang dikembangkan menjadi novel trilogi dan sukses diadaptasi ke layar lebar. Novel Soekram pun rilis trilogi.

Tak berhenti sampai di situ saja, Sapardi Djoko Damono merilis Manuskrip Sajak yang disusun oleh Indah Rjahjawulan. Bukunya rilis terbatas dan paling dicari oleh pembaca setia karya-karya Sapardi Djoko Damono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Editor Sastra Gramedia Pustaka Utama (GPU), Mirna Yulistianti, menuturkan sejak buku-buku Sapardi Djoko Damono diterbitkan di bawah GPU, sang maestro punya permintaan khusus kepada penerbitnya.

"Pak Sapardi bilang mau menerbitkan bukunya setiap bulan, kami menyambut dengan tangan terbuka," ujar Mirna ketika diwawancarai detikcom di Perpustakaan Nasionl Indonesia pada Maret 2018.

ADVERTISEMENT

Baca Juga: Takut Pikun, Sapardi Djoko Damono Terbitkan Buku Setiap Bulan

Sapardi Djoko Damono memang mengatakan usianya yang sudah tua dan pesiunan dosen itu, membuat ia takut menjadi pikun.

Pada Januari 2018, satu buku setiap bulannya sudah terbit. Di bulan Februari 2018, ada buku kumpula puisi Perahu Kertas. Beranjak ke Maret, ada novel Yang Fana Adalah Waktu.

"Banyak sekali yang sudah saya tulis dan kasih ke penerbit. Pokoknya satu bulan, satu buku terbit," kata Sapardi kala itu.

Bagi Sapardi Djoko Damono, menulis adalah sebuah pekerjaan. Bukan pekerjaan kantor orang lain yang setiap hari ditulis penulis kelahiran Solo tersebut.

Tak hanya tahun 2018 saja, awal tahun 2020 sejumlah buku juga sudah diumumkan akan terbit. Sapardi Djoko Damono mengumumkan mengenai buku yang terbit pada Februari sampai Maret 2020.

Pada Februari 2020, buku coffee table yang berjudul 'Perempuan yang Tak Bisa Dieja' merupakan hasil kolaborasi dengan fotografer Darwis Triadi dan Vera Kebaya. Buku kedua yang rilis adalah 'Masih Ingatkah...' yang berkolaborasi dengan penulis muda Rintik Sedu.

Buku ketiga adalah trilogi novela 'Segi Tiga' dan 'Mantra Orang Jawa'. Pada 10 Juni saat pandemi COVID-19, Sapardi Djoko Damono menuturkan ada satu novela yang segera rilis.

Ia tengah menggarap novela berjudul Minuman Keras yang sampulnya berwarna biru cerah. Lewat akun Instagram, Sapardi Djoko Damono menuturkan kabar tersebut.

"(WORK IN PROGRESS) Barngkali hidup adalah doa yang panjang dan sunyi adalah minuman keras. Ia mengangguk, entah kepada siapa," tulis Sapardi Djoko Damono.

Buku-buku Sapardi yang diterbitkan oleh GPU di antaranya adalah Hujan Bulan Juni (hardcover), Melipat Jarak (hardcover), Babad Batu, duka-Mu Abadi, Ayat-ayat Api, Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?, Kolam, Namaku Sita, Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita, dan Perahu Kertas.




(tia/doc)

Hide Ads