.webp)
Setelah berseteru dengan politisi Inggris, JK Rowling kini berulah lagi dengan Stephen King. Kedua penulis ternama itu tadinya bersahabat namun gara-gara dukungan novelis It terhadap masyarakat transgender, JK Rowling kesal dan bertengkar.
JK Rowling dikabarkan pernah berkicau memuji kelihaian Stephen King dalam menulis cerita-cerita horor dan thriller. Pujian itu dilontarkan di akun Twitter pribadinya saat sang novelis menerbitkan karya terbaru.
Pertengkaran mereka dimulai ketika Stephen King berkicau, "Perempuan transgender adalah seorang perempuan."
Cuitan Stephen King merupakan respons dari kisruh yang pernah dilontarkan JK Rowling. Ia dianggap antitransgender karena mengatakan perempuan transgender tidak bisa mengalami masa menstruasi dan tidak bisa disebut sebagai perempuan.
Gara-gara cuitan kontroversial itu, nama JK Rowling kembali diperdebatkan. Bahkan ia sampai menulis esai yang mengklarifikasi kabar tersebut dan menuliskan pengalaman mengalami KDRT dan pelecehan seksual di usia muda.
Setelah Stephen King berkicau, JK Rowling menghapus cuitan pujiannya kala itu. Bahkan banyak yang berspekulasi JK Rowling berhenti mengikuti penulis bernama lengkap Stephen Edwin King tersebut.
 DUNDALK, MD - NOVEMBER 11: Stephen King promotes "Under The Dome" at the North Point Boulevard Walmart on November 11, 2009 in Dundalk, Maryland. (Photo by Larry French/Getty Images) Foto: Getty Images |
Selama sebulan belakangan, pandangan JK Rowling tentang hak-hak transgender menyebabkan perdebatan dan kontroversi. Sejumlah penulis di agensinya yakni Kemitraan Blair mundur akhir pekan lalu sebagai bagian dari protes terhadap JK Rowling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Staf penerbit pun sebagian besar menolak pendapat JK Rowling. Mereka dikabarkan tidak mau menyunting novel anak The Ickabog yang segera rilis akhir tahun 2020.
Bintang-bintang Harry Potter lainnya pun buka suara dan menolak pendapat JK Rowling. Mulai dari Daniel Radcliffe, Evanna Lynch, Emma Watson sampai Eddie Redmayne.
Mereka kontra dengan opini JK Rowling dan menyatakan penulis yang tinggal di Skotlandia itu tidak mendukung keberagaman di dunia.
(tia/dar)
