Penghargaan sastra yang bernama S.E.A Write Award dianugerahkan kepada penulis dan penyahir di Asia Tenggara. Selain Leila S Chudori yang menerima penghargaan tahun ini, ada dua nama penulis Indonesia lainnya.
Mereka adalah Nirwan Dewanto lewat kumpulan esai 'Satu Setengah Mata-Mata' yang menerima penghargaan tahun 2018. Serta Eka Kurniawan 'O: Tentang Seekor Monyet yang Ingin Menikah dengan Kaisah Dangdut' untuk anugerah tahun 2019.
Koordinator Penghargaan Penghargaan Badan Bahasa Kemendikbud, Ayu Widari, mengatakan ada 3 nama yang diumumkan akhir pekan lalu sepeninggal Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand meninggal pada 13 Oktober 2016.
"Tahun ini kami melaksanakan pemilihan untuk tiga pemenang sekaligus berdasarkan Surat Keputusan Panitia Penyelenggara S.E.A. Write Award di Thailand untuk memberikan penghargaan S.E.A. Write Award kepada penerima penghargaan tahun 2016-2020," ujarnya ketika dihubungi detikcom.
Penghargaan yang proses seleksinya di Indonesia melalui Badan Bahasa Kemendikbud, lanjut Ayu, baru kembali diselenggarakan tahun ini. Tapi sebelum Raja Thailand Bhumibol mangkat, sudah ada dua nama yang diumumkan.
"Tahun 2016 dan 2017 seleksi S.E.A. Write Award tetap kami laksanakan dan ditetapkan Yanusa Nugroho dengan karya 'Setubuh Seribu Mawar' sebagai penerima S.E.A Write Award tahun 2016 serta Rusli Marzuki Saria dengan karya 'Sendiri-Sendiri, Sebaris Sebaris' sebagai penerima S.E.A Write Award tahun 2017," tambahnya.
Totalnya ada 5 sastrawan Indonesia yang menerima penghargaan S.E.A Write Award dari Kerajaan Thailand. Kelima penulis dan penyair segera diberangkatkan ke Thailand dalam waktu dekat.
"Insyaallah tahun ini, pihak Thailand sudah berkirim surat ke kami dan mereka bilang tetap adakan persiapan. Mudah-mudahan nggak ada halang melintang di tengah COVID-19 ini," pungkasnya.
Simak Video "Bantah Ditangkap karena Narkoba, Barbie Kumalasari Siap Dites Urine"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/doc)