Merayakan Seabad Hassan Shadily, Leksikografer Ternama Indonesia

Merayakan Seabad Hassan Shadily, Leksikografer Ternama Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 22 Mei 2020 14:06 WIB
Hassan Shadily
Foto: Hassan Shadily
Jakarta -

Bagi kamu yang belajar bahasa Inggris, pastinya pernah memakai kamus Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris yang disusun oleh John M Echols dan Hassan Shadily. Siapakah Hassan Shadily?

Tahun ini menjadi momen istimewa karena di hari Kebangkitan Nasional bertepatan dengan peringatan Seabad Hassan Shadily. Leksikografer ini adalah sosok yang punya andil di peletakkan dasar leksikografi modern bahasa Inggris-Indonesia.

Lahir di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pada 20 Mei 1920, ia menempuh pendidikan HIS di Pamekasan. Pada 1952, ketika program beasiswa Fulbright diluncurkan, Hassan Shadily (bersama Mh. Rustandi Kartakusuma) menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan beasiswa ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan beasiswa ini, Hassan Shadily mengambil pendidikan master sosiologi di Cornell University (1952-1955). Di sini, Hassan berkenalan dengan John M. Echols, yang mengajaknya terlibat dalam proyek penyusunan kamus Indonesia-Inggris yang sedang dikerjakan.

Salah seorang putri Hassan Shadily menuturkan sepanjang hidup ayahnya, ia selalu memikirkan mengenai kemajuan anak-anak bangsa.

ADVERTISEMENT

"Beliau menyadari betul bahwa kemajuan itu awalnya dari alat komunikasi yang bagus, yaitu bahasa. Melihat kemajuan berkomunikasi di Amerika dan Eropa, ayah ingin sekali agar anak-anak bangsa dapat belajar di Amerika dan Eropa dalam pemahaman teknologi dan diterapkan di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima detikcom.

Kamus itu pun diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di Indonesia sejak tahun 1976. General Manager Gramedia Pustaka Utama, Siti Gretiani, mengatakan edisi ketiga yang diperbarui punya lebih dari 31.000 entri.

"Semuanya disusun menggunakan pendekatan terhadap etimologi dan dialek asal katanya. Pembaruan terakhir di tahun 2012 dilakukan agar isi kamus sesuai untuk diterbitkan dalam versi digital interaktif," katanya.

Hassan Shadily meninggal pada 10 September 2000 di Jakarta. Pada 2014, ia dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan dari Presiden RI.




(tia/dar)

Hide Ads