Nobel 'Girl, Woman, Other' yang membawa dirinya menjadi pemenang. Namanya pun menjadi penulis perempuan kulit hitam pertama yang memenangkan Man Booker Prize sejak penghargaan awal 1969 silam.
Ketua tim juri Man Booker Prize 2019, Peter Florence, mengatakan novel ke-8 tersebut mengacu pada tema tentang diaspora Afrika. Novelnya dikisahkan dalam sudut pandang 12 karakter yang berbeda khususnya perempuan kulit hitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fiksi menggali dan menata kembali sejarah kita, menginvestigasi, mengganggu, memvalidasi, dan mengontekstualisasikan masyarakat, serta subyektivitas kita," katanya dilansir dari EW, Selasa (15/10/2019).
Karyanya juga membawa pembaca pada petualangan transformasional dan menyajikan masalah nyata dalam masyarakat sekitar. Evaristo menuturkan novelnya mencerminkan cerita-cerita dari bangsanya.
"Ini telah menjadi perdebatan berkelanjutan tentang karier profesional saya sebagai penulis 40 tahun belakangan. Kami perempuan Inggris berkulit hitam tahu bahwa kalau kami tidak menulis diri kami ke dalam literatur sastra, tidak ada orang lain yang mau menuliskannya," kata Evaristo.
Evaristo dan Atwood mengalahkan 4 rival penulis lainnya. Mereka adalah 'Ducks, Newburyport' karya Lucy Ellman, 'Orchestra of Minoritas' karya Chigozie Obioma, '10 Minutes 38 Seconds in This Strange World' karya Elif Shafak, dan Salman Rushdie lewat novel 'Quichotte'.
(tia/nu2)