"Setelah menulis 5 novel untuk pembaca dewasa dan satu kumpulan cerita, saya memulai membuat sebuah cerita agar bisa dibaca oleh anak-anak," ujarnya saat diwawancarai detikHOT di kantor kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Buku pertamanya 'Mata di Tanah Melus' terbit Januari lalu. Dilanjutkan dengan buku keduanya 'Mata dan Rahasia Pulau Gapi' yang rilis pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan menulis empat buku anak, saya juga sudah rencanakan juga buku ketiga yang akan berjudul 'Mata dan Manusia Laut', dan saya sudah rencanakan buku keempat tapi belum pasti judulnya apa tapi saya sudah memikirkan mungkin 'Mata Pulang ke Tanah Jawa'," katanya.
Seri buku anak yang ditulis Okky menceritakan petualangan tentang seorang anak perempuan berusia 12 tahun bernama Matara. Ia melakukan perjalanan ke Indonesia Timur dan dikisahkan lewat sudut pandang orang pertama maupun orang ketiga.
Tonton video: Dapat Apresiasi, Okky Madasari Kembali Percaya Diri
"Saya ingin mengajak pembaca muda untuk lebih mengenal Indonesia, mengetahui Indonesia yang lebih beragam, kekayaan alam, dan segala macamnya. Itu yang saya hadirkan di buku serial 'Mata' ini," ungkap penulis yang baru saja residensi di Iowa, Amerika Serikat.
Perempuan kelahiran 30 Oktober 1984 silam sebelumnya menerbitkan novel 'Entrok' yang berhasil mencuri perhatian pembaca. Novelnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris 'The Years of the Voiceless'. Novel keduanya '86' terinspirasi kasus-kasus korupsi di KPK yang pernah diliput Okky saat menjadi jurnalis.
Di tahun 2012, Okky menerbitkan 'Maryam' yang mengangkat kisah pengusiran warga Ahmadiyah memenangkan penghargaan sastra tahunan Khatulistiwa Literary Award. Berikutnya ada 'Pasung Jiwa'. Novel kelimanya berjudul 'Kerumunan Terakhir'.
(tia/doc)