Lewat rangkaian kata yang ada di fiksi berikut ini, para pembaca pastinya tidak bisa lepas membaca sampai habis. Berikut fiksi (novel dan cerpen) karya penulis Indonesia yang bertemakan kuliner, seperti dirangkum detikHOT:
1. Aruna dan Lidahnya (Laksmi Pamuntjak)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Melalui keanekaragaman kuliner Indonesia sebagai inspirasi terbesarnya, Laksmi Pamuntjak menghubungkan pembaca dengan kesehatan nasional, politik, agama, mitos, aktivisme, realita sosial, sejarah lokal, cinta, dan persahabatan.
Di novel setebal 426 halaman dan terbit 2017 lalu, diceritakan aneka kuliner yang dicoba oleh Aruna bersama teman-temannya ke berbagai kota di Indonesia. Di versi layar lebar, Aruna mencicipi kuliner kacang kowa dari Surabaya, lorjuk asal Madura, bakmi kepiting dari Pontianak, choi pan asal Singkawang, dan lain-lain. Totalnya pun ada 21 makanan dan minuman di dalam film.
2. Madre (Dee Lestari)
![]() |
'Madre' menceritakan tentang adonan biang roti berumur 70 tahun bernama Madre. Kakek Tansen memberikan warisan madre pada Tansen agar mampu menghasilkan toko roti yang dahulu pernah jaya.
Di novel ini, pembaca akan menyaksikan magisnya proses adonan roti menjadi roti yang empuk dan menggiurkan untuk dimakan. Madre seakan punya 'nyawa' dan bertransformasi dengan baik menjadi bentuk roti dan Dee Lestari berhasil menuliskannya dengan detail.
3. Sweet Nothings (Sefryana Khairil)
![]() |
4. Filosofi Kopi (Dee Lestari)
![]() |
Melalui buku 'Filosofi Kopi', Dee ingin menghadirkan bagaimana perjuangan seorang yang memiliki hobi terhadap kopi dan memaknai kopi dari sudut pandang kehidupan. Buku ini dianugerahi sebagai karya sastra terbaik tahun 2006 oleh majalah Tempo dan dinobatkan menjadi 5 Besar Khatulistiwa Award kategori fiksi.
'Filosofi Kopi' terbit di tahun 2006 dan diadaptasi ke layar lebar tahun 2015.
5. Coffee Memory (Riawani Elyta)
![]() |
Saksikan juga video 'Cerita di Balik Film Aruna dan Lidahnya':
(tia/dar)