Petisi Dukung Novel Haruki Murakami yang Disensor di Hong Kong Muncul

Petisi Dukung Novel Haruki Murakami yang Disensor di Hong Kong Muncul

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 26 Jul 2018 12:50 WIB
Petisi Dukung Novel Haruki Murakami yang Disensor di Hong Kong Muncul Foto: Getty Images
Jakarta - Novel terbaru Haruki Murakami yang terbit dalam bahasa Mandarin disensor di Hong Kong pekan lalu. Sebuah petisi yang ditandatangani hampir dua ribu orang itu menyerukan dukungan terhadap novel Haruki Murakami dan kebebasan berekspresi yang ada di Hong Kong.

Petisi tersebut juga menolak adanya keputusan pengadilan Hong Kong terhadap buku-buku bertemakan LGBT dan penghapusan dari rak-rak toko buku di Hong Kong. Sebelum penolakan terhadap novel Murakami, ada dua novel LGBT yang dilarang beredar bulan lalu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden PEN Hong Kong yaitu organisasi kebebasan berekspresi Jason Y Ng menegaskan padangan otoritas Hong Kong terhadap seksualitas dan perlakuan literaturnya kuno.

"Mereka juga sewenang-wenang mengatakan penggambaran yang ditulis Haruki Murakami tentang seks dalam 'Killing Commendatore' tak lebih senonoh daripada novel James Joyce atau Henry Miller? Namun yang pertama diajar dalam mata kuliah sastra di sekolah itu malah dianggap klasik," ujar Ng dilansir dari Guardian, Kamis (26/7/2018).

Keputusan pemerintah Hong Kong dengan menghilangkan novel-novel berbumbu seks dari peredaran dinilai akan membuat malu Hong Kong.



"Setiap warga negara Hong Kong harus sama-sama marah terhadap sensor terang-terangan ini. Kami berharap masyarakat sipil Hong Kong akan terus waspada untuk memastikan insiden yang terisolasi ini tidak berubah polanya," tambah Ng.

PEN International juga tengah mengawasi akan adanya pelaporan pembatasan buku-buku yang mengandung unsur seksualitas dalam buku di Cina. Otoritas Cina juga dikabarkan membatasi buku yang 'diizinkan' dan 'tak diizinkan' untuk beredar tersebut.

(tia/srs)

Hide Ads