Setelah dua novel tersebut, penulis '9 dari Nadira' itu sudah merencanakan karya lainnya di tengah kesibukan mempromosikan film 'Laut Bercerita' ke berbagai kota di Indonesia.
Novel pertama yang tengah ditulisnya berjudul 'Tanah Bayang-bayang' yang menceritakan tentang kerajaan-kerajaan. Kedua, kumpulan cerita pendek, serta prekuel dari novel 'Pulang'.
Baca juga: 3 Novel yang Berlatar Reformasi |
"Prekuelnya 'Pulang' itu rencananya judulnya 'Namaku Alam'. Jadi aku tuh suka tulis di waktu yang bersamaan, jadi mana nih yang paling maju duluan, saya tulis," kata Leila ketika ditemui detikHOT di Kinosaurus Jakarta usai pemutaran film pendek 'Laut Bercerita'.
Di 'Namaku Alam' nanti, ia sudah merencanakan menulis alur kisah Alam sedari kecil sampai bertemu dengan Lintang. Fokus utama itu yang dinilainya memiliki nilai cerita yang kuat untuk ditulis.
Pihak Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) sebagai penerbit bagi buku-buku Leila diakuinya kerap menagih karya terbaru. "Mereka selalu bilang secepatnya, aku kan agak lambat juga," ujar Leila sembari tertawa.
"Kalau 'Tanah Bayang-bayang' nggak mungkin tahun, mudah-mudahan tahun depan. Mungkin yang duluan kumpulan cerpen," tandasnya.
Leila S Chudori yang juga dikenal sebagai wartawan TEMPO itu sebelumnya menerbitkan novel 'Pulang' (2012), '9 dari Nadira' (2009), 'Malam Terakhir: Kumpulan Cerpen' (1989) yang diterbitkan lagi oleh Penerbit KPG pada 2009, dan 'Kelopak-kelopak yang Berguguran' (1984).
(tia/doc)
