Pemilihan tanggal 17 Mei bukan tanpa sebab. Pada 17 Mei 1980 silam, berdiri Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yakni lembaga pemerintah non-kementerian.
Di media sosial, ucapan Hari Buku Nasional pun digaungkan netizen. Berbagai kutipan dari penulis kenamaan membuat perayaan ini masuk dalam Trending Topic Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku merasa bebas - Mohammad Hatta. Selamat Hari Buku Nasional π #haribuku #hatta #buku," tulis akun @ODHAberhaksehat, seperti dikutip detikHOT.
"17 Mei, Selamat Hari Buku Nasional, Akademia Jogja! Tanggal 17 Mei dipilih berdasarkan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 17 Mei 1980. Hayo coba inget-inget lagi, kapan terakhir kali kamu ke perpustakaan nih? #YourFriends," @swaragamafm juga mengucapkan Hari Buku Nasional di Twitter.
Di masanya pada 17 Mei 1980, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef mencanangkan berdirinya Perpustakaan Nasional. Pada 14 September 2017 lalu, Presiden Jokowi meresmikan gedung Perpusnas yang baru dan didaulat menjadi perpustakaan nasional tertinggi di dunia, yakni setinggi 126,3 meter dengan 27 lantai.
Jauh dari hiruk pikuk sejarah Perpusnas, Hari Buku Nasional juga kerap disandingkan dengan nama Hari Literasi. Bahkan dihubungkan dengan permasalahan minimnya minat baca di Indonesia yang hanya sebesar 0.01 persen.
Data yang lebih mengenaskan, berdasarkan hasil kajian Most Littered Nation In the World 2016, minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Di satu sisi, Paviliun Indonesia makin eksis berkiprah di berbagai gelaran pameran-pameran buku bertaraf internasional sekelas Frankfurt Book Fair, Bologna's Children Book Fair, London Book Fair, dan Maret lalu menjadi negara tamu di Kuala Lumpur International Book Fair 2018.
Di tengah minimnya minat baca dan riuh rendah perayaan Hari Buku Nasional 2018, kira-kira buku apa saja yang paling kamu sukai dan mengapa alasannya? Tulis di kolom komentar ya.
(tia/doc)