Isu di dalam novelnya, tutur Aan, merupakan isu yang personal. Namun, di saat bersamaan juga terdapat tema besar.
"Saya terinspirasi dari serangkaian hasil penelitian tentang korban pernikahan anak di Indonesia. Kasus perkawinan anak di negara ini mereka yang masih mudah-muda sekali," kata Aan kepada detikHOT di Teater Kecil, kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Selasa (17/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak secara eksplisit saya memakai satu atau dua kasus, tapi kasus seperti itu ada banyak sekali," tambah penulis 'Melihat Api Bekerja'.
Di tengah banyaknya proyek yang digarap Aan, dia menyebutkan selain novel dan terjemahan dari lukisan Emte ke puisi, masih ada sejumlah rencana lainnya.
"Yang novel itu harapan terbesarnya tahun ini. Saya juga sedang mencicil dan mengumpulkan cerpen-cerpen. Saya memang biasanya melakukan banyak proyek. Kalau berhenti di sini, bisa kerja di satu proyek yang ini juga," lanjutnya.
"Saya juga menggarap puisi-puisi untuk anak. Karena kan istri saya sedang hamil dan saya sudah punya anak juga. Tapi itu nggak tahu kapan selesainya," tukas Aan.
Aan Mansyur atau yang di media sosial dikenal dengan nama @hurufkecil itu dikenal sebagai penyair, penulis, sekaligus pustakawan. Dia dikenal lewat buku puisi 'Hujan Rintih-rintih', 'Tidak Ada New York Hari INi' sampai 'Melihat Api Bekerja'.
(tia/nu2)