Dua buku tersebut yakni antologi cerpen terjemahan Stephen J.Epstein yang berjudul 'Apple and Knife'. Sebagian besar isinya berasal dari buku 'Sihir Perempuan' dan 'Kumpulan Budak Setan'. Awalnya buku ini rilis perdana di Australia oleh Penerbit Brow Books lalu dirilis di New Zealand Writers and Readers Festival pada Maret 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat agen sastra Intan, Asia Literary Agency, Harvill Secker kini memegang hak penerbitan 'Apple and Knife' yang rencananya terbit pada 2019. Serta novel 'Gentanyangan' atau diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris 'The Wandering' pada 2020 di Inggris dan negara-negara Commonwealth.
Editor Senior di Harvill Secker Ellie Steel mengatakan tulisan-tulisan Intan Paramaditha sangat menyenangkan, feminis, dan menggali jauh ke dalam ide tentang identitas, hidup nomaden, kebebasan, dan keterbatasan pilihan yang dibuat.
"Salah satu hal yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana Intan mengundang pembaca untuk melangkah keluar dari zona nyaman, dan berempati dengan orang lain," tutur Steel dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Kamis (22/3/2018).
'Apple and Knife' dan novel 'Gentayangan' tidak konvensional. "Kami senang mempublikasikannya. Kami berterima kasih kepada Sam Cooney dan Elizabeth Bryer serta Kelly yang memperkenalkan Intan yang luar biasa," katanya.
Dalam keterangan yang tercantum, Intan mengatakan dua buku yang ditulisnya dibentuk oleh hiruk-pikuk kondisi Indonesia kontemporer atau ruang urban neoliberal yang bergerak cepat, konservatisme agama, dan warisan otoritarianisme.
"Ada pertanyaan universal yang dibagikan. Bagaimana kita melawan? Apa artinya melintasi batas? Berkat iman, ketekunan, dan kreativitas Stephen J.Epstein telah menerjemahkan karya saya. Kedua buku saya akan memulai perjalanan baru. Harvill Secker terus menerus mememangkan literatur internasional. Saya senang mereka menjadi tuan rumah bagi tulisan saya," tukas Intan.
Karya-karya Intan pernah mendapatkan sejumlah penghargaan di antaranya adalah Cerpen Terbaik versi Kompas, Karya Fiksi Sastra Terbaik versi Tempo, dan Khatulistiwa Literary Awards atas buku cerpen terbitannya. Sebelum novel 'Gentayangan', Intan merilis dua kumpulan cerpen berjudul 'Sihir Perempuan' (2005) dan 'Kumpulan Budak Setan' (2010) bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad.
(tia/doc)