"Bukunya berisi seluruh kondisi Jakarta dari masa damai sebelum Pilkada sampai kerusuhan Pilkada. Sesudah itu pengadilan Ahok sampai pelantikan setelah pemilihan selesai," ujar Yudhistira ditemui di Galeri Indonesia Kaya, belum lama ini.
Riset untuk karyanya pun dilakukan ayah dari Iga Massardi ketika jalan-jalan ke museum, jalan-jalan naik kereta api, dan mencatat segala situasi sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini mix ceritanya karena momentumnya bergeser. Setelah Pemilu, puasa, Lebaran, pasca Lebaran itu semua terekam di sini," tambah Yudhistira.
Dia menulis syair-syairnya sepanjang April sampai Agustus 2017. Akhir September, karyanya sudah cetak dan gelaran soft launching pada Oktober 2017 pun digelar di Galeri Cemara, Jakarta Pusat.
"Buku ini ungkapan perasaan saya dengan situasi dan kata kemarahan, frustasi, dan kekecewaan tapi juga kehendak untuk menyelamatkan Jakarta dengan cinta untuk menyelamatkan Jakarta," pungkasnya.