Beberapa ajang penghargaan internasional yang khusus memberikan penghormatan terhadap penulis buku masak pun tambah banyak. Salah satu yang tertua adalah Gourmand World Cookbook Awards yang setiap tahun terselenggara hingga penghargaan dari Culinary Institute of America.
"Buku masak atau cookbook mengalami kenaikan dan setiap tahun angka penerbitannya selalu naik. Salah satu alasannya karena penghargaan dari Gourmand," tutur perwakilan penerbit BAB Publishing Indonesia, Rafli L.Sato ketika mengobrol di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan buku masak karya chef-chef terkenal bisa terjual sampai 35 juta kopi dalam setahun. "Buku-buku dari Indonesia juga nggak akan kalah dengan internasional," tambahnya.
Khususnya ketika bersaing dengan pasar Amerika Serikat dan Inggris. "Pasti bisa bersaing kok dengan chef dari dua negara itu. Karya anak negeri nggak kalah hebatnya."
Baru-baru ini dua chef Indonesia meraih penghargaan tertinggi dari Gourmand World Cookbook Awards pada 2017 lalu. Mereka adalah William Wongso lewat buku berjudul 'Flavors of Indonesia: William Wongso's Culinary Wonders' yang dinobatkan sebagai Best Cookbook of the Year.
Serta buku karya Petty Elliot yang berjudul 'Jakarta Bites: Exploring Vibrant Street Food from the Heart of Indonesia' berhasil menang dalam kategori street food.
Sebelumnya di tahun 2016, Indonesia juga menorehkan prestasi dalam ajang ini. Buku Trailing the Taste of Gorontalo dinobatkan sebagai pemenang kategori Asian Cuisine from Asian Books. Berkat penghargaan ini pula buku tersebut secara terhormat ditampilkan dalam ajang pameran buku terbesar di dunia, Frankfurt Book Fair 2016.