"Saya orang yang menulis sangat cepat, mungkin saya kerjakan tiga bulan. Dan sekarang saya menulis menyiapkan buku lagi," kata Bre ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap hari saya merasa bertambah bodoh. begitu juga menulis. Setiap kali saya menulis yang baru, saya selalu mencoba tantangan baru yang saya harus merasa sulit. Kalau tanpa itu nggak ada gunanya. Saya nggak punya passion lagi, karena penulis bukan tukang kan, itu pekerjaan kreatif," tutur Bre Redana.
Sepanjang tahun ini, Bre sudah menulis empat buku. "Sudah terbit dua buku, yang satu semacam historiografi yang akan terbit tentang Solo. Yang satu lagi novel berlatarkan jurnalisme tentang kehidupan pers di Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya Bre pernah pernah melahirkan buku berjudul 'Urban Sensation' pada 1993. Perbedaan dengan buku yang sekarang adalah sebuah buku kumpulan cerpen, sedangkan 'New Urban Sensation!' yang dijadikan sebuah novel bukan merupakan pengembangan cerita pendek dalam buku kumpulan cerpen sebelumnya.
(tia/doc)