Novel 'New Urban Sensation!' Ajak Pembaca Kenal Urbanisme

Novel 'New Urban Sensation!' Ajak Pembaca Kenal Urbanisme

Veynindia Esaloni Pardede - detikHot
Rabu, 19 Jul 2017 10:00 WIB
Novel 'New Urban Sensation!' Ajak Pembaca Kenal Urbanisme Foto: Veynindia/ detikHOT
Jakarta - Sukses menerbitkan buku yang berhubungan dengan tubuh dan kebudayaan 'Memo tentang Politik Tubuh', Bre Redana kembali meluncurkan buku keduanya di tahun ini.

Buku kedua di 2017 yang berjudul 'New Urban Sensation! Sebuah Novel' menceritakan lika liku tradisi dan modernitas. Kali ini, Bre menjadikan novel ini dengan mengangkat masa transisi perkembangan bioskop daerah yang kerap menjadi ikon modernitas suatu kota.

"Karena kehidupan bioskop sangat dekat dengan saya. Saya dibesarkan, saya lahir di akhir tahun 50-an. Ketika akhir 60-an, awal 70-an itu dunia bioskop tuh marak sekali. Saya tinggal di kota kecil Salatiga, tidak di Jakarta. Salah satu hiburan saya di kota saya itu bioskop. Dan bioskop memang sedang tumbuh," ujar Bre Redana saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (18/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buku ini dihadirkan dengan menggambarkan zaman yang dialami masyarakat sosial dalam menjalani proses urbanisme. Salah satunya menjelaskan bagaimana masa transisi bioskop di kota kecil yang berada di Jawa Tengah, dan menjadikan bioskop sebagai penanda modernitas suatu kota.



"Kota dianggap 'Kota' kalau ada gedung bioskop. Kota tanpa gedung bioskop dianggap ndeso. Dengan 'New Urban Sensation!' ini saya ingin menggambarkan dinamika urbanisme di Indonesia. Kini tak ada lagi gedung-gedung bioskop di kota kecil, kesenian rakyat juga bangkrut kami ini sebenarnya berdiri gamang di tengah Jakarta," jelas pria yang memiliki nama pena Gitanyali ini.

Seraya menyampaikan isi dan pesan dari buku yang dibuatnya dalam kurun waktu tiga bulan, dengan bekerja sama dengan Titimangsa Foundation, ia mengadakan reriungan di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Selasa (18/7), bersama dengan sahabat-sahabatnya. Di antaranya Butet Kartaredjasa, Eros Djarot, Ashanty, Roy Marten, Samuel Mulia, Dwi Sutarjantono, Linda Christanty, dan beberapa seniman lainnya yang membacakan beberapa cerita dari setiap bab.

Cerita fiksi ini juga dikemas dengan bumbu-bumbu asmara dan kehidupan yang ia amati dari sekelilingnya. Setiap kalimat yang dibawakan oleh para seniman di atas, sangat menyentuh, pesan cerita pun disampaikan dengan bahasa sederhana namun mudah terpaut dengan imajinasi pembaca.



"Saya gembira dapat menuangkan sebuah potret satu penggalan zaman dalam dinamika sosial masyarakat Indonesia menjalani pross urbanisme. Sehingga berharap pembaca dapat memahami terjadinya proses tersebut dan menafsirkan pengalaman urban masing-masing," ungkap pria yang telah aktif menulis sejak masa kuliah itu.

Sebelumnya Bre pernah pernah melahirkan buku berjudul 'Urban Sensation' pada 1993. Perbedaan dengan buku yang sekarang adalah sebuah buku kumpulan cerpen, sedangkan 'New Urban Sensation!' yang dijadikan sebuah novel bukan merupakan pengembangan cerita pendek dalam buku kumpulan cerpen sebelumnya.


(vep/tia)

Hide Ads