Edisi sebelumnya pun cetak ulang. Komik tentang perjuangan Seta dan Lima Mandala dalam mengupas kejahatan yang dipimpin Bos Panda ini dibuat untuk merefleksikan industri komik di Indonesia.
Dalam keterangan yang diterima, Selasa (23/5/2017), Sweta Kartika memulai cerita dari sebuah kota dimana kejahatan makin merajalela karena superhero senior sudah tak setangguh dulu. Panca, salah satu superhero senior aktif mengumpulkan pemuda berbakat untuk menjadi generasi penerus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Komik 'Garudayana' dan 'Grey&Jingga' Dilirik Penerbit Jepang
Namun, yang tersulit juga menyajikan kualitas cerita yang dapat dinikmati pembacanya. Proses penggarapan volume satu dan dua pun digambar sebanyak 20-32 halaman per bulan. Di buku keduanya, dia melakukan riset lebih mendalam serta berkeliling ke tiga kota untuk mewawancarai beberapa narasumber.
Dalam setiap dialog di dalam komiknya, Sweta Kartika ingin menekankan pada konsep keseimbangan dimana apabila ada satu variable alam raya yang dimusnahkan, maka akan mempengaruhi banyak hal. Ketika ini terjadi, alam akan beradaptasi untuk mengembalikan keseimbangan dengan cara misterius.
"Saya berharap pembaca bisa memaknai inti gagasan ini lebih jauh karena yang saya usung mengandung nilai spiritualitas. Tentunya, jika nilai ini benar-benar ditangkap oleh pembaca, akan ada semacam kehati-hatian bagi semua untuk berbuat keburukan," pungkas Sweta Kartika.
(tia/doc)