Fahd Pahdepie Bicara Soal Novel Baru 'Angan Senja Senyum Pagi'

Fahd Pahdepie Bicara Soal Novel Baru 'Angan Senja Senyum Pagi'

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 15 Mar 2017 14:52 WIB
Foto: Asep Syaifullah
Jakarta - Novelis Fahd Pahdepie segera menerbitkan novel baru yang berjudul 'Angan Senja Senyum Pagi'. Buku terbitan Falcon Publishing yang bergenre romance itu menyajikan cerita sederhana, menghibur, sekaligus membuat pembaca terenyuh.

Saat berkunjung ke kantor detikHOT, pria yang akrab disapa Fahd menceritakan karakter-karakter dalam novel baru yang sudah ada di toko buku terinspirasi dari nama anak kerabat dekat Fahd.

"Ada dua sahabat saya yang nama anaknya saya pakai. Novel di sini isinya nama Indonesia banget. Aku pingin bikin cerita dengan nama yang unik dan dibuatlah semua karakter turunan dari waktu," tutur Fahd, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antaranya adalah nama 'Pagi', 'Senja', 'Fajar', 'Embun', 'Dini', 'Hari', dan sebagainya.

"Itu sebenarnya nama biasa yang ada di sekeliling kita tapi jarang dipakai oleh kita," tambah pria kelahiran 22 Agustus 1986 ini.

Dia pun tak ingin menyampaikan sesuatu pesan tertentu dalam novelnya. Namun, Fahd hanya bercerita dan menyajikan sesuatu hal yang sederhana.

Karakter Angan Senja dan Senyum Pagi keduanya sangat unik dan istimewa. Angan Senja digambarkan sebagai sosok pria ahli matematika, juara Olimpiade, dan punya kelebihan tidak bisa melupakan apapun, termasuk persoalan cintanya.

Sedangkan Senyum Pagi berusia satu tahun lebih tua dari Angan. Dia mudah jatuh cinta dan sudah memiliki banyak kisah cinta, namun ketika Pagi bertemu kembali dengan Angan, kisah cinta 17 tahun lalu itu kembali terjalin.

"Yang satu tidak bisa move on, yang satu kebalikannya. Nantinya pembaca bisa menangkap pelajaran masing-masing tentang mensyukuri hidup. Apapun bentuk relationship-nya dan semuanya disajikan dalam novel ini," pungkasnya.

Fahd dikenal sebagai penulis kreatif yang memperkenalkan metode creative writhink. Beberapa buku yang diterbitkannya di antaranya adalah 'A Cat in My Eyes' (2008), 'Curhat Setan' (2009), 'Yang Galau Yang Meracau: Curhat (Tuan) Setan' (2011), dua buah novel 'Rahim: Sebuah Dongeng Kehidupan' dan 'Menatap Punggung Muhammad' (2010), serta sebuah karya kolaborasi bersama Bondan Prakoso & Fade2Black dalam bentuk fiksi-musikal, Hidup Berawal Dari Mimpi (2011).


(tia/tia)

Hide Ads