"Tingginya penjualan hak penerjemahan dalam event ini juga menyajikan pengalaman berharga dan masukan untuk perbaikan program bantuan dana penerjemahan Indonesia (LitRi)," tutur Ketua Komite Buku Nasional, Laura Prinsloo, dalam keterangannya, Selasa (14/3/2017).
Simak: 200 Judul Buku Diboyong ke London Book Fair 2017
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia pun mendapatkan penawaran untuk menjadi market focus London Book Fair di tahun 2019 yang merupakan peluang besar untuk meningkatkan kehadiran literatur Indonesia di pasar internasional," katanya.
Kehadiran Indonesia di ajang London Book Fair 2017 dan sebagai pembuka keikutsertaan INdonesia dalam pameran buku terpilih di seluruh dunia. April mendatang, Indonesia hadir di Bologna Children's Book Fair, diikuti dengan Beijing International Book Fair pada Agustus mendatang.
Serta kembali mengikuti Frankfurt Book Fair di bulan Oktober. Ajang London Book Fair 2017 diselenggarakan di Olympia, London bagian barat. Memasuki tahun penyelenggaraan ke 46, LBF menjadi pasar global untuk negosiasi hak penerjemahan maupun penjualan dan distribusi konten berupa media tercetak, audio, TV, film dan kanal digital.
Dianggap sebagai olimpiade industi perbukuan internasional yang dihadiri oleh 25,000 pelaku industri dari 118 negara. London Book Fair berbeda bila dibandingkan dengan pameran buku lainnya, serta fokus pada jual-beli hak penerbitan buku.
(tia/doc)