Kolomnis Kang Hasan Luncurkan Buku Berjudul 'Emakku bukan Kartini'

Kolomnis Kang Hasan Luncurkan Buku Berjudul 'Emakku bukan Kartini'

Audrey Santoso - detikHot
Sabtu, 11 Mar 2017 16:45 WIB
Foto: Audrey
Jakarta - Kolomnis Hasanudin Abdurakhman atau yang akrab disapa Kang Hasan, meluncurkan buku berjudul 'Emakku bukan Kartini'. Buku setebal 316 halaman ini berisi kumpulan kenangan Hasan tentang ibundanya, yang ia panggil Emak.

Acara peluncuran buku ini dibuka dengan pertunjukan Tari Jaipong, yang dibawakan lima penari cilik, dan lagu Iwan Fals berjudul 'Ibu', yang dilantunkan anak perempuan Kang Hasan dengan iringan akustik.

"Buat saya emak saya sungguh luar biasa, dan ada jutaan emak-emak di dunia yang tidak terkenal tetapi luar biasa," kata Kang Hasan di awal acara peluncuran bukunya di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama editor buku tersebut Nana Lystiani, wartawan senior Harian Kompas Andreas Maryoto, pakar media sosial Nukman Lutfhie, Kang Hasan membedah keintiman Hasan kecil dengan Emak semasa tinggal di sebuah kampung terpencil, Kalimantan Barat.

"Ada hal-hal yang belum terungkap di buku ini, dimana sampai sekarang pun baunya seperti masih bisa saya cium. Yaitu kenangan saya dengan emak setiap pagi. Karena saya itu tidur sama emak sampai usia lima tahun dan tidak pernah pakai celana," cerita Kang Hasan.

"Jadi bangun tidur itu yang tercium aroma tubuh emak. Jadi sebegitu intimnya hubungan saya dengan emak saya," tambah Hasan.

Singkat cerita, buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama ini mengajak pembaca mengetahui perjuangan ibunda Kang Hasan mengantarkan anak-anaknya mendapat pendidikan.

Di tengah kemiskinan bahkan keterbatasan, Emak memiliki impian agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan tinggi seperti anak-anak di kota besar.

"Ia tak menulis surat untuk menginspirasi banyak orang. Ia bahkan tak bisa baca tulis. Tapi kepeduliannya pada pendidikan telah mengubah nasibnya, nasib kami, anak-anaknya. Juga nasib banyak orang di kampung kami," begitu bunyi sepenggal kalimat dalam buku 'Emakku bukan Kartini'.

(aud/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads