Petikan dialog tersebut menceritakan tentang citra atlet berprestasi asal Jakata, Nur Fitriyana, yang berhasil menorehkan prestasi luar biasa. Untuk pertama kalinya, kiprah Yana berhasil meraih medali untuk kontingen panahan beregut putri Indonesia di ajang Olimpiade Seoul pada 1988 silam.
Salah satu perjuangan Yana bersama kedua atlet panahan lainnya, Kusumawardhani dan Lilies Handayani diceritakan oleh novelis Silvarani dalam novel berjudul '3 Srikadi' terbitan Gramedia Pustaka Utama (GPU). Setebal 266 halaman dan disertai foto di adegan film '3 Srikandi' arahan Imam Brotoseno juga mengisahkan persoalan dramatik ketiganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelar Robin Hood disematkan kepada Donald Pandiangan setelah dia menjadi nomor satu di Kejuaraan Panahan Dunia di Calcutta, pada 1980. Kisah tentang Donald Pandiangan, Nur Fitriyana, Kusumawardhani dan Lilies Handayani dalam mengharumkan nama Indonesia di pentas olahraga dunia itulah yang disajikan dalam buku yang terbagi dalam 15 bab.
Dalam keterangannya, Selasa (26/7/2016), Silvarani mengatakan bukunya disusun setelah melalui proses riset yang panjang dan tidak sederhana.
"Karena bukunya berhubungan dengan dunia nyata, dan pelakunya masih hidup semua. Kecuali mendiang Donald Pandiangan mengharuskan saya mengumpulkan data kepada orang pertamanya langsung. Saya juga harus menemui semua pelaku kunci di buku ini," ujarnya.
Untuk memperkarya novel '3 Srikandi', foto adegan versi film juga disisipkan. "Semoga dengan versi buku ini dapat menjadi pengantar sekaligus memperkuat kisah inspiratif 3 Srikandi. Tanpa harus repot-repot menggurui pembaca atau penonton filmnya," pungkasnya.
Novel '3 Srikadi' terbit sebelum penayangan filmnya pada 2 Agustus mendatang.
(tia/mmu)











































