Lee Hyori bicara soal citra publiknya sebagai seorang bintang papan atas Korea Selatan. Ini merupakan salah satu hal yang menurutnya paling menantang sepanjang karier perempuan yang menapaki dunia musik bersama girlband Fin.K.L. di tahun 90-an itu.
Tantangan tersebut diungkapkan Lee Hyori dalam wawancaranya dengan majalah Elle Korea. Berbarengan dengan pemotretan penuh nyali dan artistik yang dilakukannya: memperlihatkan tubuh bagian atas dan tato yang ada di sana, dengan menutupi hanya bagian dada.
Lee Hyori mengatakan selalu berusaha untuk melakukan sesuatu atau memperlihatkan citra yang bisa membuatnya terhubung dengan publik. Namun ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku selalu ingin melakukan apa yang dekat dengan publik, tapi memutuskan suatu citra yang spesifik kadang-kadang tidak selalu diterima apa adanya. Menyeimbangkan citra yang disukai publik seraya terus berkembang sebagai individu adalah sebuah tantangan, tapi aku percaya aku bisa menemukan diri sendiri dengan bereksperimen dan melakukan berbagai pendekatan. Kuncinya terus berkembang," kata sang bintang senior.
Lee Hyori memancarkan kecantikan yang luar biasa lewat foto-fotonya dalam majalah Elle. Dia mencoba berbagai gaya dan busana, bekerja sama dengan produk kenamaan.
Hingga kini Lee Hyori masih eksis di industri hiburan Korea Selatan. Kariernya dimulai sejak tahun 1998 hingga baru-baru ini merilis single berjudul Hoodie E Banbaji. Ini merupakan single pertama Lee Hyori yang dirilis setelah enam tahun dari single terakhirnya.
Dalam wawancara yang sama, perempuan yang mengaku sedang doyan cafe shopping di Seoul itu sempat merasa jengah dengan panggung menyanyi. Namun perlahan-lahan dia menumbuhkan lagi rasa bersemangat yang dulu pernah membanjirinya dan berusaha untuk mengayomi perasaan tersebut.
"Sekarang aku merasakan senang melakukan hal-hal yang dulu menantang atau menakutkan. Aku pelan-pelan memunculkan kembali perasaan semangatku untuk naik panggung," tutupnya.