Seorang pengacara asal Malaysia menjadi sorotan gegara menuntut promotor konser BLACKPINK sebesar Rp 3,2 miliar. Itu terjadi setelah tempat duduknya hilang saat menyaksikan penampilan grup tersebut di Kuala Lumpur dua bulan lalu.
Pria bernama Nas Rahman ini mengunggahnya lewat akun media sosial miliknya pada akhir pekan lalu. Ia menuliskan tak ada kesepakatan yang tercipta antara dirinya dan Live Nation serta Go Live atas kejadian di konser BLACKPINK itu.
"Setelah beberapa kali negosiasi, kedua pihak tak mencapai kesepakatan. Aku telah mengajukan tuntutan ke Live Nation dan Go Live di Pengadilan Kuala Lumpur," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari The Strait Times, disebutkan Nas awalnya membeli dua tiket konser pelantun Venom itu seharga 488 RM atau senilai Rp 1,6 juta. Pada 4 Maret, ia bersama istrinya pun datang ke Bukit Jalil National Stadium untuk menyaksikan BLACKPINK. Namun ia terkejut karena ternyata hanya ada satu tempat duduk saja dari dua tiket itu.
Akibatnya Nas pun harus berdiri dan duduk di tangga selama dua jam kala menyaksikan penampilan dari Lisa dan kawan-kawan. Kesal dengan pengalaman yang dialaminya, ia pun menuliskannya di media sosial.
"Siapa yang nonton konser BLACKPINK dan mengalami nasib sama denganku? Kehilangan kursi. Akhirnya, aku harus berdiri atau duduk di tangga," tulisnya.
Ternyata hal ini juga dialami oleh beberapa penonton lainnya. Mereka mengeluhkan tak menemukan nomor kursinya hingga pemandangan ke panggung yang terhalang pagar atau tembok tinggi.
Dua hari seusai konser, Nas pun mengajukan tuntutan dan meminta kompensasi atas pengalaman buruknya itu bersama dengan firma hukum miliknya. Sayangnya, pertemuan mereka terus saja menemui jalan buntu, bahkan hingga terakhir kali negosiasi pun gagal.
"Alasan aku tetap ngotot melakukan ini (tuntutan) bukan karena uang. Jika aku membiarkan kejadian ini, maka itu akan menimpa orang lain di masa depan dan aku tak mau itu terjadi pada orang lain lagi."
"Aku tak peduli menang atau kalah pada kasus ini. Aku harap hal ini membuat para promotor konser jadi lebih bertanggung jawab terhadap para penontonnya," pungkasnya.
(ass/mau)