"Ada pelatihan silat selama 10 hari, survei, latihan berantem. Semua waktu saya serahkan ketika saya syuting di sana," ujarnya ketika jumpa pers di Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2011).
Pria kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan, 15 Februari 1957 itu merasa senang bisa terlibat dalam film tersebut. Matias seperti bernostalgia karena cukup banyak adegan yang dilakukan di kampung halamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai orang Sumatra Selatan asli, secara pribadi Mathias melihat penggambaran karakter dalam film 'Pengejar Angin' sangat sesuai dan tepat sasaran. Menurutnya, nama kelompok Bajing Loncat memang melegenda di daerahnya.
"Jangat lihat banditnya, tapi lihat spiritnya (dari film Pengejar Angin). Apa yang kita munculkan, bagaimana seorang anak mengejar cita-citanya," tandas Mathias.
(ich/mmu)











































