Yogyakarta selalu memberikan inspirasi yang melimpah bagi sineas Garin Nugroho. Tak heran jika untuk film terbarunya yang berjudul 'Mata Tertutup', Garin melakukan syutingnya di kota kelahirannya itu. Ada enaknya, tapi juga ada tak enaknya.
Enaknya, Garin bisa memanfaatkan rumahnya sendiri untuk lokasi syuting beberapa adegan. Tak enaknya, Garin ditegur oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
"Jadi habis syuting tengah malam, paginya ketika lewat saya dipanggil sama Pak RT. Katanya mereka nggak bisa tidur karena saya syutingnya memang pas adegan yang ada teriak-teriaknya," cerita Garin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garin meluncurkan film terbarunya itu di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (27/11/2011) malam. Film 'Mata Tertutup' merupakan kerjasamanya dengan Maarif Institut, sebuah lembaga yang mengkampanyekan nilai-nilai toleransi dan anti-kekerasan.
Mengangkat tema fundamentalisme agama, 'Mata Tertutup' dibuat berdasarkan kisah nyata anak-anak muda Islam yang terjebak dalam gerakan radikal.
"Film ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan kewarganegaraan kepada generasi muda. Dipilih tema fundamentalisme, karena untuk pendidikan semacam itu kita tidak bisa lagi hanya normatif, melainkan harus dihadapkan pada kenyataan-kenyataan pahit," papar Garin.
Film berdurasi 90 menit itu dibintangi oleh Jajang C Noer, yang berperan sebagai ibu dari seorang anak gadis yang hilang. Belakangan diketahui, sang anak ternyata direkrut oleh Negara Islam Indonesia (NII). Karakter-karakter lain diperankan oleh anak-anak muda dari kalangan teater dari sejumlah kampus di Yogyakarta.
(mmu/ich)











































