Setelah perjalanan panjang selama hampir 3 tahun, koleksi benda bersejarah dan karya seni Nusantara yang pernah dicuri Belanda kini 'pulang kampung'. Sebanyak 152 koleksi itu tengah dipamerkan di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, hingga 10 Desember 2023.
Pameran repatriasi ini diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, sebagai titik penting dari perjalanan proses panjang yang telah dilalui.
"Dimulai sejak tahun 1970, pameran ini menandai titik penting dari proses panjang yang kita lalui dalam memulangkan benda-benda bersejarah milik Indonesia," ungkapnya dalam video yang disiarkan saat pembukaan pameran di Galeri Nasional Indonesia pada Selasa (27/11/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Februari 2021, Indonesia membentuk tim repatriasi yang bertugas untuk menginventarisasi, menegoisasikan hingga meneliti benda-benda bersejarah dan karya seni tersebut untuk pulang ke Tanah Air. Sepanjang 2023, sebanyak 472 benda cagar budaya yang telah dan segera dipulangkan.
"Dengan diselenggarakan pameran ini, kita ingin memastikan proses panjang repatriasi ini, juga sebagai upaya mentransfer pengetahuan. Jadi semakin membuat bangsa Indonesia mengetahui sejarah bangsanya," sambungnya lagi.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid juga menambahkan perbedaan dari tim repatriasi yang telah bekerja keras untuk mengembalikannya ke Indonesia adalah sudah ada dasarnya.
"Yang membedakan sejak pengembalikan di tahun 1970-an dan sekarang adalah dasarnya. Selama ini memang ada sejumlah benda yang dikembalikan, misalnya arca, kelana kuda Pangeran Diponegoro tapi dikembalikan sebagai hadiah. Sekarang karena ada permintaan dari Indonesia," tegas Hilmar Farid.
"Pada akhirnya, kita sekarang bisa menyaksikan keping sejarah yang hilang dari Tanah Air sehingga bisa kembali. Bukan hanya benda-benda kembali tapi juga pemahaman dan perhatian kita yang semakin berkembang. Pameran ini menjadi penanda penting dari perjalanan itu," pungkasnya.
Kini ada 152 benda benda bersejarah yang ditampilkan dalam pameran ini, baik dari hasil proses repatriasi sebelumnya dan telah menjadi koleksi masterpiece Museum Nasional Indonesia. Di antaranya seperti Koleksi Pangeran Diponegoro dan Arca PrajΓ±aparamita, maupun benda bersejarah yang tiba tahun ini di Indonesia seperti Koleksi Candi Singosari, Koleksi Keris Klungkung, dan Koleksi Pusaka Kerajaan Lombok.
Pameran Repatriasi: Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara dapat dikunjungi publik mulai 28 November hingga 10 Desember 2023, pukul 10.00 sampai 20.00 WIB di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Setiap pengunjung wajib melakukan registrasi online terlebih dahulu melalui laman web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami. Waktu kunjungan dibagi ke dalam 10 sesi setiap hari, dan demi keamanan benda bersejarah dan kenyamanan pengunjung, setiap sesi diberikan kapasitas maksimal 100 pengunjung.
(tia/dar)