Art Jakarta 2023 siap menunjukkan taringnya tahun ini. Sukses dengan Art Jakarta Gardens di Hutan Kota Plataran awal tahun ini, Art Jakarta bakal hadir lebih kuat dan energik di JIExpo Kemayoran pada 17-19 November 2023.
Berada di Hall B3 dan C3 dengan area seluas 10.000 meter persegi, ada 68 galeri seni yang bakal berpartisipasi. Sebanyak 40 galeri seni asal Indonesia dan sisanya dari Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Taiwan, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia, dan Australia.
Venue yang lebih besar dalam Art Jakarta 2023 menandakan kembalinya art fair bertaraf internasional itu menjadi lebih kuat setelah terdampak pandemi COVID. "Ini kabar menggembirakan di dunia seni karena sudah 100 persen pulih, dengan kondisi sebelum pandemi. Baik dari segi jumlah maupun komposisinya," ungkap Direktur Artistik Art Jakarta, Enin Supriyanto saat ditemui di Grha Bimasena, kawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selatan (31/10/2023).
Di penyelenggaraan tahun lalu, ada banyak galeri seni yang mengalami pembatasan perjalanan khususnya dari Taiwan, Jepang, Hong Kong sampai Korea Selatan. "Tapi sekarang partisipasi galeri seninya setara," tegasnya.
Format Art Jakarta pun, lanjut Enin, berbeda dengan art fair internasional lainnya. Pihaknya selalu menjaga hubungan baik dengan komunitas kreatif dan seniman-seniman di Indonesia dan menyelenggarakan program yang berbeda.
"Berada di area 10.000 meter persegi nantinya akan memudahkan untuk menavigasi dan mengeksplorasi seluruh sudut Art Jakarta nantinya. Persoalan yang dahulu selalu ada di JCC, semoga akan hilang dengan lokasi yang baru, karena secara keseluruhan menjadi satu," ucap Enin.
Galeri seni yang berpartisipasi di antaranya berasal dari A+Works of Art (Kuala Lumpur), Andis Gallery (Jakarta), Arario Gallery (Seoul), Art:1 (Jakarta), Art Agenda (Jakarta/ Singapura), Art Porters Projects (Singapura), B-tree Gallery (Seoul), Contemporary Tokyo (Tokyo), D Gallerie (Jakarta), Khankhalaev Gallery (Moskow), LEE & BAE (Busan), LSD (Osaka), Moon's Art (Jakarta), Redbase (Sydney/ Yogyakarta), Sullivan+Strumpf (Sydney/ Melbourne), Yiri Arts (Taipei), White Space Art Asia (Singapura) hingga Vin Gallery (Ho Chi Minh City).
Enin mengatakan setiap galeri seni kemungkinan besarnya bakal memboyong 4 sampai 5 seniman untuk berpartisipasi dalam booth-nya.
"Para pencinta seni akan menyaksikan 250 sampai 300-an nama-nama seniman di Art Jakarta tahun ini," ucapnya.
Kembalinya Art Jakarta yang lebih kuat, pihaknya berharap art fair ini akan menjadi forum yang mempererat di antara berbagai pelaku seni di industri kreatif mulai dari seniman, galeri seni, sampai kolektor.
"Forum semacam ini perlu diaktifkan secara terus menerus. Tiga pelaku seni itu harus terhubung dan komunikasi semakin baik untuk memperkuat ekosistem," pungkasnya.
Art Jakarta 2023 akan menampilkan 3 sajian istimewa. Dalam section Penghargaan bakal ada para pemenang Julius Baer Next Generation Art Prize in Asia 2023, UOB Indonesia juga menampilkan para pemenangnya dalam ruang khusus, serta karya pemenang Treasury Art Prize 2023, Eldwin Pradipta, yang berjudul Is "This Artwork" in the Room with Us Right Now?.
Dalam section Presentasi, akan ada sajian istimewa dari Bibit yang menampilkan karya Glass House ciptaan Syagini Ratna Wulan sebuah pengembangan dari Lost Verses yang ditampilkan di Venice Biennale 2019. iForte secara konsisten mewujudkan potensi teknologi dalam penciptaan karya, lewat persembahannya, NOC/ Turne oleh Jeffi Manzani.
Selain itu, ada juga AJX yang menyajikan ASEAN-KOREA Partnership Project for Innovative Culture (PIC), yang memamerkan karya dari seniman ASEAN-KOREA. Ada juga pameran seni Vice Versa yang menampilkan potret-potret seniman Indonesia oleh Indra Leonardi, yang diambil selama bertahun-tahun.
Simak Video "Video: Fadli Zon Bicara Kegiatan Seni Rupa Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI"
(tia/dar)