Puluhan performer memperdengarkan karyanya di panggung SafeSpace Indonesia di Amita Hall pada Sabtu (23/9/2023). Para performer itu menampilkan karya dengan membacakan puisi, gurindam, musikalisasi puisi, hingga akustik.
SafeSpace turut mengapresiasi para performer yang datang dari latar belakang berbeda. Berani tampil mengeluarkan opini lewat kata-kata di atas panggung sudah hebat.
"Aku bangga banget sama tim panitia dan peserta yang udah tampil banyak para peserta-peserta tadi yang first timer jadi mereka pertama kali manggung. Apakah puisi atau musik, kami merasa terhormat sekali bisa jadi panggung perdana mereka, kalau nggak salah kayak 20-an (penampil)," kata salah satu panitia SafeSpace, Diandra Soemardi di Aminta Hall, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (23/9/2023).
Untuk pemilihan para penampil, perempuan yang menjadi ilmuwan muda di Amerika Serikat itu menyebut awalnya SafeSpace Indonesia membuka slot terbatas untuk penampil.
"Jadi emang kita buka open di google fork dan ada slot performer sisanya wait list first come first serve kita dari meja registrasi. Kalau untuk performer dari meja registrasi lalu nanti dipanggil tampil sesuai urutan mereka datang," kata Diandra.
Untuk kriteria para penampil SafeSpace Indonesia melihat dari keberagamaan materi penampil. Namun yang terpenting penampilan pertama kali muncul di atas panggung SafeSpace Indonesia.
"Kalau seleksi khususnya kita lihatin dari diversity-nya ya. Tentunya juga first timer adalah yang kita tentuin. Tapi ini honestly, ini kita open maksudnya orang-orang bisa bebas untuk menampilkan, bisa bebas apa yang mereka tampilkan itu saja sih," ungkapnya.
Diandra sendiri berharap agar SafeSpace Indonesia volume selanjutnya akan digelar kembali. Tapi dengan konsep yang lebih matang lagi.
"Ke depannya kita pengin bikin kaya gini lagi gitu ya dan dari komentar teman-teman audience dan performer kita juga ambil saran dan kritik mereka untuk next time-nya kayak gimana dan untuk ke depannya kita mau menjadi organisasi yang keep on membawa misi kita untuk mengangkat suara-suara yang belum punya panggung," pungkasnya.
Diketahui sejumlah nama seperti Yeni Vana, Felix Martua, Nadia Atmaji, Antesianz, Prasetya Dwicahya, Dimas Ghazi, The Salma Project, Andrian Setiawan, Valen, Rhadiyan Pribadi, Lizzie Chan, Arist Sabarani, Rizka Fedilla, Indah Mayangsari, Alexander Jason, Ruby Astari, Edrida, dan Vanessa Ghandiee turut menjadi penampil di SafeSpace Indonesia volume 2.
SafeSpace Indonesia dicetus oleh Lulu Qanita dan Guinandra Lutfhan Jatikusumo sepulang mereka dari merantau di luar negeri pada Agustus 2022. SafeSpace Indonesia menjadi panggung bagi masyarakat untuk mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk, seperti puisi, lirik, hingga musikalisasi puisi.
Tidak ada persyaratan bagi peserta untuk menguasai bidang sastra secara profesional untuk tampil di atas panggung. Namun, SafeSpace Indonesia menekankan untuk yang ingin bergabung, yakni siapapun dapat menghadiri acaranya secara gratis dan bahwa puisi mereka akan diterima tanpa prasangka atau penilaian.
Simak Video "Video: Pesan Vidi Aldiano di Balik Lagu 'Bertahan Lewati Senja'"
(fbr/pus)