Sosok Maria Callas sukses dikenal sebagai penyanyi sopran tersohor abad ke-20. Dari panggung Milan ke New York, Kedutaan Besar Italia bersama Institut Kebudayaan Italia Jakarta dan Ciputra Artpreneur menggelar konser penghormatan pada Maria Callas.
Merayakan 100 tahun sosok Maria Callas sejak kelahirannya, kolaborasi antara Indonesia dan Italia diselenggarakan pada 7 Oktober 2023 pukul 14.00 dan 19.00 WIB.
Direktur Institut Kebudayaan Italia Jakarta, Maria Battaglia mengatakan Maria Callas merupakan ikon dan legenda opera di italia. Bakat dan kemampuannya pun sudah diakui dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sosoknya tidak bisa ditandingi oleh siapapun saat ini. Konser ini didedikasikan atas kelahirannya pada 1923 silam, dan untuk pertama kalinya ditampilkan di Indonesia," katanya saat jumpa pers di Ciputra Artpreneur, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: 90 Tahun Maria Callas, Sang Penyanyi Sopran |
Seperti diketahui, opera menjadi salah satu warisan budaya Italia yang masih dilestarikan sampai saat ini. Nantinya, bakal ada beberapa repertoral yang kaya dan berkolaborasi dengan Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers.
Maria Callas yang juga dijuluki sebagai sang Divina, nama panggilan yang diberikan oleh sutradara dan sahabatnya, Franco Zeffirelli.
"Kolaborasi yang kuat atas pekerjaan dua negara Italia dan Indonesia akan dimulai minggu depan dengan latihan bersama. Sebenarnya, konser ini mau mempersembahkan kepada publik Indonesia sebagai tradisi Italia yang paling hebat. Kami juga menggandeng Regina Handoko dan konduktor Avip Priatna, dan nama-nama kolaborator dari Italia yang menampilkan pekerjaan terbaiknya," katanya.
Nantinya, repertoar yang ditampilkan adalah aria dari opera-opera Maria Callas yakni Norma, La Traviata, Turandot, dan Cavalleria Rusticana.
Baca juga: JIPFest 2023 Bukan Sembarang Pesta Fotografi |
Presiden Direktur Ciputra Artpreneur, Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan kerja sama dengan Institut Kebudayaan Italia sejak 2015 sampai menggelar pameran seni bertajuk Beyond the East: A Gaze on Indonesian Contemporary Art (2011) yang digelar di MACRO Testaccio, Roma, Italia.
"Waktu ayah saya mendirikan tempat ini sebagai satu orang yang sangat ingin memberikan semangat, pengajaran bahwa kalau orang Indonesia mau meningkatkan taraf hidupnya, satu-satunya cara melalui entrepreneurship. Kasarnya, harus punya sensor bisnis. Ciputra Artpreneur mengupayakan untuk mewadahi hal tersebut," katanya.
Seniman kelas atas dari Italia akan berkolaborasi dengan seniman Indonesia yakni Avip Priatna dan Regina Handoko, serta bekerja sama dengan Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Concert Orchestra.
(tia/dar)