817 Koleksi Museum Nasional Terkena Imbas Kebakaran, Inventarisasi Dimulai

817 Koleksi Museum Nasional Terkena Imbas Kebakaran, Inventarisasi Dimulai

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 20 Sep 2023 12:57 WIB
Museum Nasional atau Museum Gajah
Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom
Jakarta -

Peristiwa kebakaran yang terjadi di Museum Nasional Indonesia membawa duka yang mendalam bagi insan permuseuman. Museum tertua di Indonesia diketahui menyimpan 194 ribu koleksi dan benda bersejarah yang dibuka untuk umum sejak 24 April 1778 silam.

Dalam keterangan yang diterima detikHOT, pada 18 September tim khusus penanganan Unit Museum Nasional Indonesia menerima laporan dari pihak kepolisian terkait sumber awal api.

"Diketahui api tidak dimulai dari dalam gedung namun imbas kebakaran menyebabkan beberapa ruangan di bagian belakang Gedung A terkena dampaknya," tulis Museum Nasional Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses evakuasi koleksi dan benda bersejarah dari Gedung A pun berjalan lancar dan secara hati-hati. Ada 100 orang yang dikerahkan oleh tim MNI bekerjasama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan berhasil menyelamatkan sejumlah besar artefak berharga.

Sejak kemarin lusa, pihak museum pun telah mengevakuasi koleksi ke ruang penyimpanan sementara. Serta melakukan inventarisasi untuk memastikan setiap benda bersejarah tercatat dengan akurat.

ADVERTISEMENT

Benda-benda tersebut akan mendapatkan perawatan yang diperlukan selama periode pemulihan.

"Beberapa koleksi tidak mengalami kerusakan atau utuh, sementara yang lain mengalami tingkat kerusakan yang bervariasi," sambungnya.

Tim tenaga ahli khusus telah mengangkat puing dengan diawasi dan diarahkan oleh tim evakuasi koleksi agar dapat mencermati.

"Kami mengambil tindakan yang tepat perihal pengangkatan koleksi sejarah maupun material bangunan yang terbakar," ungkap Museum Nasional Indonesia.

Saat ini tercatat 194 ribu koleksi dan benda bersejarah di dalam museum. Sebanyak 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak, baik dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat.

"Restorasi dan proses identifikasi seluruh koleksi yang terdampak dari musibah yang terjadi merupakan proses terinci dan membutuhkan waktu serta ruang yang cukup dan memadai," tukasnya.




(tia/wes)

Hide Ads