Labo eL Aktor kian menunjukkan taringnya di ajang Festival Teater Jakarta (FTJ) 2023. Komunitas teater yang ada di Ciputat, Tangerang Selatan, segera menggelar pementasan berjudul 'Pengennya...'.
Lakon yang ditulis dan disutradarai oleh Tio Zulfan Amri mengangkat ironi masyarakat urban pinggiran Jakarta yang tergerus oleh desakan ekonomi.
"Ide pertunjukan ini muncul dari pertanyaan sederhana, apa sih kegelisahan utama setiap manusia, orang-orang yang menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan dunia, dan ternyata semuanya bermuara di soal uang dan uang lagi," ungkap Tio ketika diwawancarai detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keinginan yang berlebihan itu memunculkan chaos atau kekacauan dari berbagai peristiwa. Naskah dan setting panggung realis-simbolis ini mengambil penggambaran tentang latar Tempat Pemakaman Umum (TPU) di area kawasan padat penduduk, pinggiran Jakarta.
Sang sutradara menggambarkan tentang dua orang tukang penggali kubur, figur sosialita, guru, pedagang sampai pengamen. Melalui figur-figur itulah, sutradara yang juga Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di universitas swasta ternama Jakarta itu sengaja memilih mereka sebagai representasi.
"Tukang gali kubur itu sebagai manifestasi kalangan kelas bawah yang selalu ditindas oleh kalangan kelas atas. Pedagang menyimbolkan monopoli pasar," terangnya.
Untuk menyelesaikan naskah ini, Tio melakukan riset mendalam ke beberapa TPU yang ada di pinggiran Jakarta dan mewawancarai tukang penggali kubur. Dia juga menyebarkan kuesioner secara random kepada 100 orang warga kota yang mayoritas adalah ibu-ibu dan bapak-bapak.
Dari situ, selama sebulan Tio merampungkan naskahnya. Proses latihan para pemain pun sudah berlangsung selama dua bulan terakhir untuk ajang FTJ 2023.
"Persoalan kaum urban itu kompleks yah. Bagaimana caranya untuk mendapatkan uang dan bertahan hidup di Jakarta, ada cerita juga tukang gali kubur sampai pinjam uang ke pinjol," terang pria yang berkecimpung di Teater eL-Nama sejak 2009.
Kini lakon berjudul 'Pengennya...' segera dipentaskan pada Rabu (16/8) pukul 20.00 WIB di Auditorium Gelanggang Bulungan, Jakarta Selatan.
(tia/mau)