Galeri Nasional Indonesia Gelar Pameran Seni Karya Seniman 70-an

Galeri Nasional Indonesia Gelar Pameran Seni Karya Seniman 70-an

Tia Agnes Astuti - detikHot
Jumat, 11 Agu 2023 20:30 WIB
Galeri Nasional Indonesia
Foto: Courtesy of Galeri Nasional Indonesia
Jakarta -

Galeri Nasional Indonesia bersama Museum dan Cagar Budaya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar Pameran Koleksi Galeri Nasional Indonesia Dekade 1970-an. Lebih dari 65 koleksi terpenting yang dipamerkan sampai 31 Agustus di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.

Mengambil tajuk Piknik '70-an, pameran ini menampilkan 65 koleksi dari 54 perupa yang berasal dari tahun 1970 sampai 1979. Ada karya dari Edi Sunaryo, Widayat, Abas Alibasyah, Zaini, Ahmad Sadali, Rita Widagdo, Siti Adiyati Subangun, AD Pirous, Ida Hadjar, Bagong Kussudiardja, Jim Supangkat hingga Bonyong Munny Ardhie.

Pameran yang dikuratori oleh Alam Wisesha, Bayu Genia Krishbie, dan Teguh Margono memilih tema Piknik '70-an, untuk menyoroti kegembiraan dan kesenangan ketika menelusuri linimasa seni rupa di masa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita seolah sedang dalam perjalanan piknik; upaya rekreasi, menyegarkan ingatan, dan pikiran, bergembira tanpa beban, namun yang didapati justru hiruk pikuk, karena semua orang melakukan eskapisme yang sama," ungkap ketiganya dalam keterangan yang diterima detikcom.

Ada 5 sub-bagian yang bakal mengajak pecinta seni untuk menjelajahi berbagai karya. Misalnya karya seni yang muncul di era awal Orde Baru yang fokus pada perasaan dan emosi.

ADVERTISEMENT

Di bagian 'Pencarian Bentuk-Bentuk Baru' menyoroti penyelenggaraan Pameran Seni Rupa Baru Indonesia '75 di TIM.

Selain menampilkan karya-karya perupa, Pameran Piknik '70-an juga menghadirkan linimasa perkembangan seni rupa di dekade '70-an yang terwujud berkat kerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Lini masa ini tidak hanya menampilkan perkembangan seni rupa, tapi juga memasukkan konteks kondisi sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia dan dunia ketika itu, sehingga publik bisa mendapatkan gambaran dan pemahaman yang lebih jelas terhadap kondisi di dekade tersebut.




(tia/aay)

Hide Ads