Ario Bayu menjadi salah satu pemain dalam pertunjukan teater Ariyah dari Jembatan Ancol. Aktor yang menjadi pemeran antagonis itu kembali naik panggung setelah 10 tahun vakum.
Hal tersebut diungkapkannya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.
"Sebenarnya saya memulai di teater ketika masih tinggal di Selandia Baru dan Inggris. Setelah 10 tahun akhirnya mulai muncul rasa grogi, deg-degan, dan kemurnian dalam dunia performans lagi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika diajak main teater lagi oleh produser dan pendiri Titimangsa Happy Salma, Ario Bayu mengaku langsung mengiyakan. Saat ini, ekosistem seni pertunjukan teater di Indonesia pun sudah terbangun dengan baik.
"Ekosistem sudah mulai fasih ya, saya senang bisa kolaborasi," katanya.
"Saya juga punya dorongan yang sama terhadap dunia performing arts. Its blessing dan great show I feel. Saya beruntung bisa berkolaborasi dengan teman-teman di Titimangsa," tegasnya lagi.
Dalam Ariyah dari Jembatan Ancol, Ario Bayu berperan sebagai dua karakter sekaligus yakni Tambas dan Mintarjo Sasongko. Dia diketahui pernah mewakili Selandia Baru untuk Shakespeare's Globe International Actors Fellowship di London. Saat itu, ia juga mendapatkan penghargaan dari Perdana Menteri Helen Clark.
(tia/pus)