Pementasan teater Ariyah dari Jembatan Ancol menjadi salah satu pertunjukan berkualitas yang wajib ditonton pencinta seni. Bagi kamu yang terlewat menonton pentasnya, masih bisa membeli tiketnya karena pentasnya berlangsung nanti malam dan esok pada Jumat (28/7).
Ariyah dari Jembatan Ancol diangkat dari legenda urban Si Manis yang beredar di masyarakat sejak lampau. Kisah mengenai Si Manis yang dipercaya bernama Ariyah kini diadaptasi oleh Titimangsa menjadi sebuah panggung teater.
Sutradara Ariyah dari Jembatan Ancol, Joned Suryamoko mengatakan cerita hantu memiliki pesan dan tujuan tertentu, yang bukan sekadar sebuah pementasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cerita hantu menjadi pintu masuk untuk membicarakan banyak hal. Mengenai ketakutan-ketakutan kita, banyak isu, misalnya saja di (karakter) Mustika dan Mak Sabilah," katanya usai pementasan Ariyah dari Jembatan Ancol di Teater Jakarta, kawasan kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada Rabu (26/7/2023).
Menurut keterangan Joned, cerita ini menjadi pintu masuk ke banyak hal yang dibicarakan di masa kini.
"Untuk pintu masuk ke berbagai perkara sosial yang ada di negeri kita," sambung Joned.
Produser sekaligus pendiri Titimangsa Foundation, Happy Salma mengatakan mengangkat legenda urban ke dalam produksi kali ini sebenarnya untuk mempertanyakan banyak hal.
"Isunya untuk mempertanyakan siapa diri kita, musuh yang tidak terlihat. Ya, ada isu soal mafia tanah juga, objektifikasi perempuan. Kalau di sini, ada sesuatu yang berbeda mau dihadirkan," sambungnya.
Pementasan ini diawali tahun 1817-an di mana Ariyah, seorang wanita yang menjadi jaminan utang ibunya kepada Juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi istri muda si Juragan. Hal ini mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya.
Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.
(tia/pus)