Seni Wastra Nusantara dan Rajutan Menginspirasi Desain Gedung Parlemen IKN

Seni Wastra Nusantara dan Rajutan Menginspirasi Desain Gedung Parlemen IKN

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 12 Jan 2023 20:42 WIB
Desain Arsitektur Gedung Parlemen IKN
Foto: Istimewa
Jakarta -

Karya-karya beken arsitek kenamaan Indonesia sukses menghiasi kawasan pemerintah Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Mahakarya para arsitek itu menempati area Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, sampai kantor kementerian. Kini giliran gedung Parlemen.

Dari sayembara yang diselenggarakan sejak tahun lalu, terpilihlah dua pemenang terbaik tanpa ada jawara di nomor satu. Mereka berkolaborasi menghasilkan rancangan keren yang dinamai sebagai Rajut Swara Indonesia x Sasana Swara Nusantara.

Arsitek Ardyana Fahmiadi IAI dari kelompok Sasana Swara Nusantara memaparkan sketsa rancangan gedung dengan dipenuhi bukit terjal di tengah rimbunnya hutan tropis. Salah satu hal yang menarik adalah fasad bagian depan yang terinspirasi dari seni wastra nusantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami kedapatan bagian kontur naik-turun yang bentuknya seperti bukit. Ada empat aspek mendesain selain yang disebutkan di awal, ada juga identitas bangunan harus monumentap tapi tetap inklusif dengan syarat simbol demokrasi Nusantara, kebutuhan ruang, dan penghematan energi sebanyak-banyaknya," kata Ardyana dalam seminar online pada Kamis (12/1/2023).

Dalam salah satu bagian yang dibuatnya rumah panggung menjadi ciri khas. Ada desain serambi di area group sebelum masuk ke ruang sidang.

ADVERTISEMENT
Desain Arsitektur Gedung Parlemen IKNDesain Arsitektur Gedung Parlemen IKN Foto: Istimewa

"Untuk fasad bangunan, kami mengambilnya dari seni wastra nusantara atau motif kain tradisional. Banyak yang kami ambil polanya, vertikal, horizontal, dan kami susun sebagai elemen fasad yang nantinya berkaitan dengan produksi sinar matahari," sambungnya.

Sementara itu, sketsa dan konsep dari Rajut Swara Indonesia yang diwakili oleh Achmad Noerzaman IAI, AA, mengatakan inspirasi utamanya adalah budaya Indonesia khususnya Kalimantan.

"Rajutan dekat dengan keseharian masyarakat Kalimantan yang biasanya merajut kesenian keranjang, kain tenun. Ini adalah analisa kami secara makro yang berhubungan dengan trias politica," kata Achmad.

Konsepnya mengacu kepada pernyataan 'suara rakyat datang dari hati nurani'. "Kami seperti diingatkan untuk membuat desain pada rumah rakyat," pungkasnya.




(tia/pus)

Hide Ads