Lama tak terdengar namanya, setelah kondisi pandemi mulai membaik seniman kontemporer Mella Jaarsma menggelar pameran tunggal di Jakarta. ROH mempersembahkan pameran solo Mella Jaarsma yang berjudul Performing Artifacts: Objects in Question.
Seniman kelahiran Belanda namun telah menetap di Yogyakarta itu diketahui sebagai pendiri Rumah Seni Cemeti pada 1988 bersama suaminya, Nindityo Adipurnomo. Ruang Seni Cemeti menjadi ruang seni kontemporer pertama di Indonesia yang terpenting sampai saat ini.
Dia memulai studinya di Institut Kesenian Jakarta atau IKJ pada 1984 lalu melanjutkan ke Institut Seni Indonesia di Yogyakarta sampai 1986. Sepanjang kariernya, Mella Jaarsma dikenal sebagai seniman kontemporer yang menampilkan karya seni instalasi dan performing art sebagai eksplorasi berkarya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ROH menuturkan praktik multidisiplin dari sang seniman kerap menggunakan kostum sebagai simbol yang berkaitan dengan lapisan-lapisan kedudukan manusia. Misalnya saja budaya, ras, tubuh, hal yang dikonsumsi, dan cara kita menghubungkan diri dengan dunia.
"Karya Mella Jaarsma berjalan di persimpangan antara patung, busana, dan performans dalam segala bidang. Dia juga punya pandangan kritis akan identitas diaspora Belanda yang melekat kepada dirinya," tulis keterangan ROH.
![]() |
Sepanjang kariernya pula, Mella Jaarsma telah membangun percakapan mendalam dengan berbagai komunitas di Nusantara.
"Di pameran tunggalnya kali ini, ia mengembangkan karya yang kritis dari berbagai interaksi yang terjadi sepanjang hidupnya," sambungnya.
Pameran tunggal Performing Artifacts: Objects in Question menampilkan karya-karya yang dibuat Mella Jaarsma sepanjang 2010 sampai 2020. Sebagian besar karyanya belum pernah ditampilkan di Indonesia.
Karya instalasi ditampilkan bersama karya baru berupa lukisan dan karya kertas yang menuangkan ketertarikannya berkaitan dengan proyek-proyek terbarunya bersama komunitas di Papua, serta proyeknya yang menelaah tentang ikan gergaji. Eksibisi berlangsung hingga 20 November 2022.
![]() |
Karya-karya Mella Jaarsma telah tampil dalam berbagai pameran dan kegiatan seni di Indonesia dan mancanegara, termasuk Visaraloka, bagian dari Festival Indonesia Bertutur (2022) di Museum H. Widayat Magelang, Indonesian Women Artists #3: Infusions into Contemporary Art(2022) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Indonesia; The Size of Rice (2021) di A+ Works of Art, Kuala Lumpur, Malaysia, Bayang (2021) di South South Veza bersama ROH, 20th Sydney Biennale (2016), The Roving Eye (2014) di Arter, Istanbul, Turki, Jakarta Biennale: Siasat (2013) di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta, dan Suspended Histories (2013) di Museum Van Loon, Amsterdam.
(tia/wes)