Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM) kini resmi dibuka untuk publik umum. Satu per satu, proses revitalisasi dari pusat kesenian dan kebudayaan terkemuka di Jakarta selesai.
Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun. Gubernur Anies berjanji bakal menyalurkan subsidi setiap tahunnya bagi proses pengelolaan TIM.
Setelah direvitalisasi, TIM menjadi bangunan multifungsi atau mixed-use building yang harapannya bisa menjadi wadah bagi para seniman Indonesia untuk berkarya dan berkreasi lebih luas lagi.
Taman Ismail Marzuki yang didirikan pada tahun 1968, kini tidak lagi hanya berfungsi sebagai pusat kesenian dan kebudayaan di ibu kota, tapi juga dialokasikan untuk tempat berkumpul masyarakat dari berbagai kalangan dan usia.
Berikut wajah baru Taman Ismail Marzuki, seperti dirangkum detikcom:
1. Perpustakaan Taman Ismail Marzuki
Saat pembukaan perpustakaan Taman Ismail Marzuki, desain yang ramah anak dan artistik menjadi nilai plus yang kerap dibicarakan publik sejak Juli 2022. Ada bangunan 3 lantai dilengkapi fasilitas membaca, ruang multifungsi, ruang bermain anak, bilik cerita, loker tempat penyimpanan, co-working space, dan ruang siaran untUK pODCAST.
Bangunan perpustakaan ini berada di area Gedung Panjang. Interior bangunan yang Instagrammable, bakal membuatmu betah membaca buku di sana.
2. Galeri Seni dan Galeri Annex
Dua galeri seni yang juga berada di Gedung Panjang TIM, difungsikan sebagai ruang pamer bagi karya seni. Dibuka setiap hari pada pukul 10 pagi sampai 8 malam, tema pameran bakal berbeda-beda secara temporer.
3. Galeri Emiria Soenassa
Nama Emiria Soenassa yang dikenal sebagai perupa perempuan pertama di Indonesia itu diabadikan dalam salah satu galeri seni yang ada di PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM). Saat ini, tengah berlangsung pameran memoar perupa Taman Ismail Marzuki yang berlangsung pada 16 September sampai 12 Oktober 2022.
Pameran Memoar yang menampilkan karya seni rupa dari tokoh Dewan Kesenian Jakarta (1968), Akademi Jakarta, dan Pendidik LPKJ-IKJ era 1970-an sampai sekarang itu menghadirkan karya dari Trisno Sumardjo, Affandi, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Danarto sampai F Widayanto.
4. Graha Bhakti Budaya
Pada Jumat (23/9/2022), Graha Bhakti Budaya kembali menyelenggarakan pertunjukan perdananya. Berada di luas 14.831 meter persegi dengan 6 lantai, bangunan ini bisa mencakup 954 kursi yang terbagi menjadi dua level.
Simak Video "Video: POV ke Perpustakaan TIM di Malam Hari"
(tia/wes)