Perjalanan panjang puluhan museum di Indonesia untuk dikelola secara Badan Layanan Umum (BLU) segera berbuah hasil. Sejak 2018, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengajukan sistem pengelolaan museum yang secara mandiri menjadi BLU.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan sebanyak 22 museum di Indonesia siap diluncurkan dengan BLU.
"Sekarang konsep mengkonsolidasi 22 museum dan cagar budaya di bawah Badan Layanan Umum (BLU). Cara beroperasinya agak berbeda dengan satuan kerja yang lain. Di (museum) bisa cari revenue tapi tidak mencari keuntungan," ungkap Hilmar Farid saat ditemui di sela-sela penyelenggaran Art Jakarta 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), belum lama ini.
Dengan konsep pengelolaan BLU itu maka akan memfasilitasi perkembangan pasar seni yang ada di Indonesia.
"Kita mulai pakai konsep ini, kalau manajemen BLU dianggap menguntungkan kita mau ngomong ke Pemprov masing-masing daerah, kenapa nggak dipakai sistem manajemen ini termasuk ke museum kecil untuk mereka bertahan," sambung Hilmar Farid.
Tahap konsolidasi yang lebih matang, lanjut Hilmar Farid, bakal berlangsung sampai Desember akhir tahun ini.
"Januari kita akan siap launching, istilahnya the new museum-lah," katanya.
Hilmar Farid menuturkan beberapa museum yang siap dengan pengelolaan BLU di antaranya adalah Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Basoeki Abdullah, Galeri Nasional Indonesia, Museum Vredeburg di Yogyakarta sampai museum dan cagar budaya yang berada di Tegal dan Pacitan, Jawa Timur.
"Tentunya akan ada penyesuaian di biaya masuk, dan lain-lain. Tapi nanti saat launching akan kami promosikan kepada publik umum, yang konsepnya pada intinya tetap menerapkan keadilan juga," tegas Hilmar Farid.
Meski begitu, Hilmar Farid juga mengatakan tidak semua museum di Indonesia bisa dikelola secara BLU. Museum dan cagar budaya yang bisa dikelola secara BLU adalah museum yang memiliki tata kelola dan manajemen yang cukup bagus sejak lama.
Simak Video "132 Tahun Museum Radyapustaka Merawat Peninggalan Bersejarah"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/wes)