5 Fakta Nyoman Masriadi, Seniman dengan Julukan Satu Juta Dolar

5 Fakta Nyoman Masriadi, Seniman dengan Julukan Satu Juta Dolar

Tia Agnes Astuti - detikHot
Selasa, 31 Mei 2022 18:00 WIB
Lukisan I Nyoman Masriadi Bakal Mejeng di Art Basel Hong Kong
Salah satu lukisan karya I Nyoman Masriadi. Foto: Istimewa
Jakarta -

Seniman asal Bali yang berdomisili Yogyakarta, I Nyoman Masriadi, dikenal sebagai seniman satu juta dolar. Lukisan-lukisannya yang penuh simbol dan makna mampu melampaui batas.

Dia adalah salah satu dari seniman kontemporer Indonesia yang namanya diperhitungkan di dunia internasional.

Berikut 5 fakta soal pelukis kelahiran 1973 di Gianyar, Bali, seperti dirangkum detikcom:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Belajar Seni di Yogyakarta

I Nyoman Masriadi mengawali kariernya di dunia seni ketika menempuh pendidikan di Institut Seni Yogyakarta (ISI) pada 1993. Menurut Masriadi, seorang seniman perlu belajar pendidikan seni sebelumnya sebenarnya terjun ke dunia seni.

"Berkesenian itu tidak sekadar bakat, tapi juga pergaulan yang bisa didapat dari sekolah seni," kata Masriadi.

ADVERTISEMENT

2. Manusia Super

Lukisan-lukisan Masriadi terkenal dengan tokoh-tokoh manusia super yang penuh dengan narasi menggelitik. Ia membuatnya berakar pada sejarah budaya Indonesia.

Karyanya menawarkan komentar sosial yang cerdas dan sering menggigit tentang kehidupan kontemporer dan budaya populer secara global.

Kurator seni rupa, Mikke Susanto, dalam artikelnya menyebut sosok hiper-askulin yang ditampilkan Masriadi dalam lukisannya merupakan bentuk fantasi atas kenyataan hidup yang menegang, mengalami dehumanisasi.

3. Lukisan Satu Juta Dolar

Julukan satu juta dolar yang disematkan pada sosok I Nyoman Masriadi bermula dari lukisan yang laku di Hong Kong pada 2008. Karya The Man from Bantul terjual 7,82 juta dolar Hong Kong di Sotheby's Hong Kong (2008).

Lukisan berjudul Shangri-La dihargai Rp 4,5 miliar (2015) di Art Jog. Karena lukisannya pernah dihargai sekitar 1 juta dolar, Masriadi sering mendapat sebutan pelukis satu juta dolar AS.

4. Pameran Tunggal di New York

Nyoman Masriadi pernah menggelar pameran tunggal di Paul Kasmin Gallery, New York.

Dibuka pada 28 April 2016, pameran tunggal keduanya menampilkan lima lukisan terbaru yang belum pernah dipublikasikannya dari tahun 2012-2014. Lukisannya menggambarkan tentang sosok tokoh manusia super yang berakar pada budaya Indonesia.

5. Kritik Sosial

Karya-karya Nyoman Masriadi kerap mengomentari persoalan sosial dan budaya pop global. Sebagian besar lukisnanya bermakna kritik sosial dan ikonografi yang melampaui batas budaya.

Misalnya saja lukisan berjudul Old Masters, ia membuat gambar prajurit samurai tradisional Jepang tapi bersandinan dengan simbol modern.

Perwakilan Paul Kasmin Gallery New York mengatakan lukisan Masriadi menawarkan tema yang cerdas dan sering mengigit komentar soal kehidupan kontemporer. Gaya kartun ciptaannya selalu bombastis dan langsung memukau pengunjung.




(tia/dal)

Hide Ads