5 Fakta Semsar Siahaan, Seniman yang Dianiaya saat Orde Baru

5 Fakta Semsar Siahaan, Seniman yang Dianiaya saat Orde Baru

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 23 Feb 2022 20:26 WIB
Lukisan Semsar Siahaan di Art Jakarta 2019
Salah satu lukisan Semsar Siahaan. Berikut 5 fakta soal Semsar Siahaan. Foto: Gajah Galery/ Istimewa
Jakarta -

Mengenang kepergian seniman Semsar Siahaan yang meninggal pada 23 Februari 2005, para penikmat seni Tanah Air pastinya ingat dengan kiprah Semsar Siahaan.

Nama Semsar Siahaan tak sekadar seniman biasa yang baru saja berkarier. Perupa yang juga dikenal sebagai aktivis punya sejumlah rentetan karya dan pengalaman menyentil penguasa, dianiaya hingga diburu.

Berikut 5 fakta Semsar Siahaan dan karya-karyanya, seperti dirangkum detikcom:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sentil Isu Sosial dan Politik

Semsar Siahaan melawan penguasa lewat karya dan suaranya. Tak gentar meski dihajar aparat. Karya-karyanya pun kerap menyentil berbagai isu sosial sampai politik yang terjadi di masyarakat.

Salah satu lukisan yang pernah dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia berjudul Piza. Lukisan berbentuk piza yang di dalamnya ada potongan-potongan segitiga seperti piza, cukup menggambarkan berbagai fenomena kehidupan saat ini.

ADVERTISEMENT

Di antaranya, penggambaran tentang penjungkirbalikan fakta yang sering terjadi.

2. Kerap Aksi Protes dan Unjuk Rasa

Semsar Siahaan yang akrab disapa Sam dikenal sebagai perupa kritis dan sering melakukan unjuk rasa. Pada saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981, dia pernah membakar karya lukisnya sendiri karena dianggap hanya bersifat suvenir.

Namanya juga melejit karena pernah memamerkan karya di Jakarta Biennale dengan menggali lubang-lubang kubur dan mengisinya dengan patung-patung mayat. Saat itu, event Jakarta Biennale bernama Biennale Seni Rupa Jakarta IX di Taman Ismail Marzuki Jakarta.

3. Dianiaya saat Orde Baru

Nama Semsar Siahaan juga mencuat saat Juni 1994 menjadi korban dari penganiayaan rezim Orde Baru. Saat itu, Majalah TEMPO, Editor, dan Detik dibredel. Dia pun ikut unjuk rasa.

Saat unjuk rasa di sepanjang jalan Medan Merdeka Barat sampai Thamrin, Semsar dipukul dengan tongkat sampai tiga tulang keringnya patah.

Dilansir dari Historia,id, Semsar mengaku satuan Kodam Jaya-lah yang memukuli dirinya. Saat digebuki, pihak polisi yang berupaya melindungi Semsar.

Peristiwa itu berujung naas kepada salah satu kakinya patah sampai cacat permanen. Sejak saat itulah, kakinya pincang.

4. Lukisan Manubilis

Semsar terus bersuara demi rakyat. Di masa Orde Baru, dia pernah membuat lukisan berjudul Manubilis saat pameran tunggal di tahun 1988.

Lukisan itu menggambarkan sosok manusia memakai jas, bernafsu binatang, dan licik seperti iblis. Manubulis menguak sisi gelap Orde Baru yang merepresentasikan banyak penjahat berkerah yang sekilas terhormat dan terpandang namun jahat kepada rakyat jelata.

5. Akhir Hayat

Pada 2004, Semsar kembali dari pengasingannya. Dia pun menetap di Bali dan masih berkarya.

Semsar Siahaan meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan, Rabu 23 Februari 2005 pukul 01.00 Wita. Jenazahnya disemayamkan di Galeri Cipta Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Menteng Pulo, Kamis 24 Februari 2005, setelah diadakan upacara pelepasan pukul 11.00.



Simak Video "Tarzan, Tessy hingga Roy Marten Dukung Ganjar di Pilpres 2024"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads