Lahir pada 21 Mei 1966 di Tabanan, Bali, nama I Gusti Ayu Kadek Murniasih dikenal sebagai salah satu pelukis ternama di Indonesia. Lukisan-lukisannya mampu mendobrak tradisi perempuan yang tabu di masyarakat.
Bahkan karya-karyanya telah melanglang buana ke berbagai negara. Berikut 5 fakta soal I GAK Murniasih seperti dirangkum redaksi detikcom:
1. Sentil soal Tubuh Perempuan
Subyek dalam lukisan-lukisan I GAK Murniasih banyak menyentil persoalan tubuh perempuan dan seks. Tak hanya berbicara soal seks saja, namun dia juga melukis melalui simbol-simbol yang dapat diinterpretasikan sebagai manusia dalam bentuk yang menarik dan jenaka.
Ia melukis simbol sepatu yang feminin sampai organ tubuhnya. Karakter dalam lukisannya berasal dari dirinya sendiri.
2. Gaya Lukis Pengosekan
Usai bercerai pada 1993 dan menjadi perempuan Bali pertama yang bercerai, I GAK Murniasih belajar melukis bersama pelukis tradisi asal Pengosekan (Ubud) bernama Dewa Putu Mokoh. Dari situ, ia mampu mengolah visual yang ada di karya-karyanya.
Ia tak hanya belajar teknik menulis Pengosekan saja, namun I GAK Murniasih juga mengembangkan subyek-subyek dalam setiap karyanya.
3. Pameran Pertama di Ubud
Sepeninggal I GAK Murniasih, karya-karyanya sudah bertualang ke mancanegara. Tapi jauh sebelum itu, di awal dekade 1990-an, karyanya-karyanya pertama kali dipajang di pameran perdana Seniwati Gallery di Ubud, galeri seni khusus karya perupa perempuan yang didirikan Mary Northmore.
Kini lukisan-lukisan I GAK Murniasih dipamerkan ke berbagai galeri seni termasuk dikoleksi oleh pendiri Museum MACAN, Haryanto Adikoesoemo.
4. Dobrak Hal Tabu
Tak banyak seni lukis Indonesia yang sukses mendobrak tabu tentang perempuan. Tapi berbeda dengan I GAK Murniasih yang membuat gambar tentang tubuh perempuan.
Salah satunya pernah membuat patung yang terinspirasi dari pengalaman pelecehan seksual yang dialaminya. Ia menyatakan pernah 'dirusak' oleh ayahnya di bagian kepalanya, jantung, dan kelamin.
5. Meninggal karena Kanker
Dia mengejutkan dunia seni rupa lewat karya yang blak-blakan tentang tubuh perempuan. Secara tak langsung, karyanya melanggar adat dan tabu sosial di Bali. I GAK Murniasih meninggal karena kanker ovarium yang diidapnya sejak lama.
I GAK Murniasih meninggal di Ubud pada 2006 setelah sempat berobat ke Italia dan negara lainnya.
Simak Video "Djoko Pekik Dimakamkan di Makam Seniman Girisapto Imogiri Besok"
(tia/wes)