Ditemui usai peluncuran novel 'Fall Baby', Laksmi menceritakan melihat lukisan adalah hal yang disukainya.
"Hanya lukisan yang mengetuk hati saya saja, nggak ada juntrungannya. Yang bagi saya menyentuh untuk ditampilkan di dalam novel," katanya di Kinokuniya Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu lukisan karya pelukis Indonesia yang diceritakan Laksmi adalah I Gusti Ayu Kadek (GAK) Murniasih asal Bali. Karya penuh simbol gender laki-laki dan perempuan dalam karya-karyanya mengugah perasaan Laksmi.
"Sangat grafis, berani, dan lukisan bikin saya kepikiran. Dia bebas sekali dengan tubuhnya, punya integritas tentang tubuhnya, dia merdeka, punya cara untuk menyampaikan gagasannya. Menginspirasi saya untuk menciptakan eksibisi pameran fictional tentang itu," lanjutnya.
Novelis 'Aruna dan Lidahnya' itu juga menyebutkan nama lainnya. Ada lukisan Djoko Pekik, karya S.Sudjojono soal istri pertamanya Mia Bustam hingga pelukis Umi Dahlan. Ia adalah murid dari maestro lukis Sadali dan eksis di aliran abstrak ekspresionisme.
Lewat novel 'Fall Baby' atau sekuel novel 'Amba', Laksmi ingin menyampaikan sosok perempuan yang berani pada pembacanya.
"Perempuan yang berani menjadikan dirinya sebagai subyek dari kisah hidupnya sendiri. Perempuan yang merasa merdeka, independen, dan punya pendapatnya sendiri," pungkasnya.
(tia/dal)