4. Lukisan Langka Memanah
Nama Henk Ngantung sempat redup pasca Bung Karno lengser dari bangku Presiden. Namun lukisannya yang berjudul 'Memanah' tetap dibicarakan karena menjadi saksi sejarah atas dibacanya naskah Proklamasi 1945 di kediaman Bung Karno, Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta.
Lukisan Memanah ada dalam berbagai potret yang diabadikan saat Bung Karno membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia di kediamannya.
Lukisannya mulai dikerjakan pada 1943. Konon Bung Karno memeragakan lengan orang memanah dan Henk Ngantung memperbaiki obyek pose sang pemanah sesuai pose dari Bung Karno. Di lukisan tertera angka '7-1X-'04' yaitu 7 September 1944 sebagai tanggal rampungnya lukisan 'Memanah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Dicap Komunis
Setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, keluarga Henk Ngantung disebut hidup pas-pasan.
Ia diserang penyakit mata dan dicap pengikut Partai Komunis Indonesia (PKI) tanpa pernah disidang, dipenjara, apalagi diadili hingga akhir hayatnya bulan Desember 1991.
Henk Ngantung hingga akhir hayatnya tinggal di gang sempit namun lahan rumahnya cukup luas di jalan Waru, Cawang, Jakarta Timur.
Simak Video "Djoko Pekik Dimakamkan di Makam Seniman Girisapto Imogiri Besok"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dal)