Lintasi Eropa, Boneka Raksasa Pengungsi Suriah Sampaikan Sebuah Pesan

Lintasi Eropa, Boneka Raksasa Pengungsi Suriah Sampaikan Sebuah Pesan

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 14 Sep 2021 10:25 WIB
ROME, ITALY - SEPTEMBER 12: People greet Little Amal, a giant puppet depicting a young Syrian refugee girl, as she walks in the city, on September 12, 2021 in Rome, Italy. Little Amal is a 3.5 meter puppet walking 8,000 kilometers across Europe to highlight the plight of child refugees. There are some 26 million refugees worldwide, and more than half of them are children. (Photo by Antonio Masiello/Getty Images)
Foto: Getty Images/Antonio Masiello
Jakarta -

Apa yang terlintas di benakmu ketika berbicara soal isu para pengungsi? Isu mengenai pengungsi dibawa oleh sebuah boneka raksasa bernama Little Amal yang berjalan hampir 8.000 kilometer.

Amal kecil yang berusia 9 tahun, tapi berukuran lebih dari 2,5 meter itu jalan mulai dari Turki pada Juli 2021 menuju Inggris untuk memberikan pesan damai kepada masyarakat.

Proyek seni bernama The Walk itu melintasi Eropa untuk menarik perhatian anak-anak khususnya para pengungsi yang melarikan diri dari Suriah selama perang saudara di negara tersebut. Kini patungnya tiba di Italia dan bakal sampai di Manchester, Inggris, di bulan November.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Artistik perusahaan teater Good Chance Inggris, Amir Nizar Zuabi bekerja sama dengan perusahaan teater Boneka Handspring untuk mengembangkan proyek tersebut.

"Jalan-jalan tidak hanya menggambarkan kesulitan situasi anak-anak pengungsi," katanya, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (14/9/2021).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, lewat proyek seni The Walk ingin menantang para pengungsi. "Kami ingin bicara bukan tentang mereka sebagai masalah, tapi untuk berbicara tentang potensi yang mereka bawa tentang kekayaan budayanya," katanya.

Meski proyek seni The Walk membawa pesan kedamaian dan ingin mengajak masyarakat agar peduli terhadap para pengungsi. Tapi tetap saja ada pengunjuk rasa yang tidak suka dengan boneka raksasa Little Amal.

Di Larissa, Yunani, ada sekelompok demonstran yang melemparkan batu dan menganggu selama pawai berlangsung. Peristiwa itu menjadi pembicaraan karena tidak semua orang Eropa dan Timur Tengah mendukung pemukiman 6 juta warga Suriah yang mulai berperang sejak 2011.

"Kami tidak ingin memaksa publik untuk menerima para pengungsi tapi secara keseluruhan The Walk menjadi pengalaman untuk membangkitkan semangat. Ini adalah perayaan kemanusiaan dan harapan bersama," pungkasnya.




(tia/pus)

Hide Ads