Wadas Melawan, Warga Desa Ajak Seniman Bikin Mural Tolak Tambang Quarry

Wadas Melawan, Warga Desa Ajak Seniman Bikin Mural Tolak Tambang Quarry

Tia Agnes - detikHot
Sabtu, 28 Agu 2021 11:40 WIB
Warga Desa Wadas Ajak Seniman Buat Mural
Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas ajak seniman membuat mural Foto: @wadas_melawan/ Instagram
Jakarta -

Aksi mural yang dilakukan para seniman tak berhenti di tembok kota-kota besar Indonesia saja. Merespons peristiwa penghapusan mural, Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewan) kini mengajak para seniman untuk membuat mural.

Ajakan itu diunggah melalui akun Instagram @wadas_melawan, seperti dilihat detikcom.

"Guna memperpanjang nafas pergerakan dan perjuangan masyarakat Wadas dalam menolak tambang, kami masyarakat Wadas mengundang teman-teman untuk berkontribusi dalam aksi seni mural dan liputan media pada: 28-29 Agustus 2021
Tempat: Desa Wadas,Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo," tulis @wadas_melawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT



Dalam flyer yang diunggah mereka, ada sejumlah nama seniman yang bakal berpartisipasi di kota masing-masing.

Mereka adalah Digie Sigit, Fajar Copet, Farid Stevy, Guerillas, KAMUDEWA, komunitas Taring Padi, Komikrukii, Media Legal, Saka Rola Vaerhoven, Antitank Project, Birdpeace, Bodhi IA X Judith Chung sampai Roni Cardo x Yngvie A Nadiyya.

Ketika dihubungi detikcom, admin Instagram @wadas_melawan yang tak ingin sebutkan namanya mengatakan ajakan membuat mural adalah rangkaian pekan acara Wadas untuk menyongsong putusan gugatan warga Wadas pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di PTUN Semarang pada 30 Agustus 2021.

"Mural dipilih sebagai media yang efektif untuk menyampaikan pesan sebagaimana yang sedang booming saat ini," ungkap admin @wadas_melawan.

Melalui mural, lanjut dia, bisa menyampaikan pesan tentang persoalan yang ada di Desa Wadas.

"Kalau Wadas sedang tidak baik-baik saja," sambungnya.

Desa Wadas di Kecamatan Bener, Purworejo sedang berjuang atas hak lingkungan hidup. Di kawasan tersebut, rencananya lahan pertanian di Wadas akan diambil batu andesit untuk material Bendungan Bener.

"Kita sudah berjuang bertahun-tahun sejak awal kita sudah menolak itu. Tapi tak pernah dihiraukan, sampai saat ini kita terus memperjuangkan bumi Wadas, karena bumi Wadas itu subur dan mayoritas warganya sebagai petani yang mengandalkan hasil alam," lanjut dia.

Sejak 2018, warga desa Wadas menolak tambang quarry batu andesit di desa yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan material Bendungan Bener. Izin Penerapan Lokasi (IPL) penambangan batu andesit seluas lebih dari 100 hektare.




(tia/pus)

Hide Ads