Di tengah kekuasaan Taliban di negara Afghanistan, puluhan ribu orang mencoba untuk keluar dari negara tersebut. Meski hidup dalam ketidakpastian, para seniman sebagian besar ada yang bertahan di sana dan tetap berkarya sampai sekarang.
Berikut 5 seniman Afghanistan yang namanya mendunia, seperti dirangkum detikcom:
1. Shamsia Hassani
Nama Shamsia Hassani disebut sebagai seniman grafiti perempuan pertama di Afganistan. Dipanggil sebagai 'ratu seni jalanan', Shamsia Hassani lahir di Teheran, Iran, dari orang tua berketurunan darah Afghanistan.
Pada 2005, ia pindah ke negaranya dan mulai membuat mural di jalanan kota-kota besar Afghanistan. Dalam sebuah wawancara, perempuan kelahiran 1988 itu mengaku ingin membuat mural yang indah tentang negaranya bukan peperangan.
Saat Taliban mulai berkuasa, seniman yang juga menjadi dosen di Universitas Kabul itu membuat karya berjudul Death to Darkness and Nightmare. Ia membuat karya tentang para perempuan yang diselimuti oleh kegelapan.
2. Omaid Sharifi
Di hari pertama ketika Taliban berkuasa di Afghanistan, kurator sekaligus pendiri organisasi seni nonprofit ArtLords Omar Sharifi membuat mural di tembok jalanan kota Kabul bersama teman-temannya.
"Selamat pagi Kabul. Kami sedang membuat mural sekarang. Ini mengingatkan saya kepada adegan paling terkenal dari film Titanic, ketika musisi bermain sampai kapal tenggelam. Saya harap kamu menikmati miniseri dunia kami," cuitnya di akun Twitter pada 15 Agustus.
3. Malina Suliman
Seniman yang tinggal di Kandahal, Kabul, adalah seorang pelukis, pematung, dan seniman grafiti. Pendiri Asosiasi Seni Rupa Kandahar ini pernah menjadi pemberitaan internasional di 2013 ketika menemukan tempat pengungsian di Mumbai, India setelah diancam Taliban.
Saat itu, dia diancam Taliban karena membuat mural di tembok kota Kandahar. Grafiti yang dibuatnya menggambarkan potret seorang perempuan memakai burqa dan orang Afghanistan yang terjerat di antara dasi Amerika yang diikat ke sorban oleh orang Taliban.
4. Akram Ati
Pelukis yang bekerja dengan bahan-bahan alam untuk menghasilkan catnya sendiri itu mengeksplorasi debu, lumpur, batu, dan bata yang digiling dan dicampur dengan lem buatan sendiri.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, dia mengatakan ingin menangkap lebih banyak esensi karakter negaranya dan perjuangan masyarakatnya.
5. Nabila Horakhsh
Pelukis, fotografer, dan jurnalis lepas itu merupakan kepala organisasi seni Berang. Dia adalah asisten proyek selama lokakarya dOCUMENTA13 di Afghanistan dan menggelar pameran di Jerman, Inggris, Denmark, dan Iran.
Simak Video "Video: Detik-detik Seniman Jaran Kencak di Lumajang Meninggal saat Pertunjukan"
(tia/dar)