Sekelompok seniman yang menamakan diri Komunitas Buruh Seni di Rembang menggelar aksi jalan kaki pada Senin (9/8/2021) siang. Namun, saat hendak menemui Bupati di kantornya, mereka ditolak.
Belasan orang seniman itu, mengawali aksi dari gapura perbatasan timur masuk ke Kabupaten Rembang.
Mereka berjalan kaki sekitar 2 kilometer menuju kantor Bupati Rembang, sembari membawa poster tulisan bernadakan curhatan dan bendera putih. Mereka pun membawa sejumlah alat musik, penanda bahwa mereka adalah seniman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di kantor Bupati Rembang, massa langsung berdiri sembari membentangkan poster di depan pintu kantor Bupati. Namun, sesaat kemudian, massa ditemui perwakilan Satpol PP dan diminta untuk kembali karena Bupati sedang tidak menerima tamu.
"Saya nggak masalah, kita niatnya jalan-jalan, inisiatif kita bahwa sampai 2 tahun ini kita nggak bisa bekerja. Ternyata ya nggak ditemui Bupati," kata Wen warga Lasem yang berprofesi sebagai MC.
![]() |
Kesal karena kondisi yang dialami, salah seorang peserta aksi tersebut pun langsung membanting organ atau keyboard yang dimilikinya, di depan kantor Bupati Rembang.
"Kami dari pekerja seni yang ingin diperbolehkan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Hampir 2 tahun semenjak Corona pertama. Kami ada yang jualan, saya sendiri jualan, tapi dengan PPKM, jualan kami juga ikut macet. Jadi hanya mengandalkan utang sana sini, jual barang yang bisa dijual," ucap Atik, seniman penyanyi warga Kragan.
Hendra, salah seorang peserta aksi, mengaku para seniman tetap akan mematuhi kebijakan PPKM. Hanya saja, mereka mengharapkan perhatian dan solusi dari pemerintah karena telah menganggur selama 2 tahun.
"PPKM selaku seniman tetap mendukung, kita tidak pernah menentang adanya PPKM. Tapi kita butuh solusi, jadi ada peraturan, juga ada solusi," katanya.
![]() |
(tia/tia)