.webp)
Galerikertas kembali dibuka setelah ditutup sejak pandemi COVID-19 merebak di Indonesia pada Maret lalu. Pameran seni 60 Tahun dalam Studio karya Hanafi menjadi momen dibukanya lagi galerikertas yang berada di kawasan Depok, Jawa Barat.
Eksibisi 60 Tahun dalam Studio merayakan dua momen terpenting, yakni 60 tahun usia Hanafi dan momen pandemi COVID-19. Situasi saat wabah Corona pun mempengaruhi kekaryaan pelukis Hanafi.
"Dalam situasi apa pun, seniman harus melaporkan karyanya," ujar Hanafi, dalam siaran pers kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurator galerikertas, Heru Joni Putra, mengatakan pameran 60 Tahun dalam Studio menghadirkan karya-karya sang seniman yang dibuat selama masa karantina. Karya terbaru Hanafi juga merespons berbagai isu yang terjadi di sekitar masyarakat.
"Ada intensitas yang berbeda dari karya-karya Hanafi sebelumnya, termasuk saat Hanafi menciptakan lagi karya seni saat masa pandemi. Kita akan melihat lebih banyak intensitas garis dengan tekanan yang berbeda," tuturnya.
 Sejumlah kegiatan mengalami modifikasi guna menghadapi era new normal di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya adalah penyelenggaraan pameran seni. Foto: Antara Foto |
Dia kembali menambahkan, "Situasi sekarang akan menjadi satu isu yang dibahas dan direspons oleh seniman. Karya Hanafi sama-sama sedang merasakan situasi tersebut."
Pameran seni 60 Tahun dalam Studio dibuka pada 6 Juli sampai 5 Agustus 2020. galerikertas dibuka pukul 12.00-16.00 WIB. Dalam sehari, hanya ada 27 orang yang bisa melihat pameran seni.
Pengunjung yang bakal datang dan diwajibkan untuk mendaftar di waktu kunjungannya pada link https://biolinky.co/60tahundalamstudio.
Sesuai Protokol Kesehatan
Meski sudah dibuka sejak awal Juli, pengunjung yang masuk ke galerikertas tetap diizinkan asalkan mematuhi aturan dan protokol kesehatan. galerikertas menyiapkan sejumlah protokol sesuai standar yang diberikan pemerintah.
 Sejumlah kegiatan mengalami modifikasi guna menghadapi era new normal di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya adalah penyelenggaraan pameran seni. Foto: Antara Foto |
Art Program galerikertas, Adinda Luthvianti, menuturkan setiap petugas galeri menggunakan masker wajah dan sarung tangan yang sudah disiapkan. Pengunjung yang bakal masuk ke dalam galeri seni pun harus melewati sensor tubuh.
Pihak galerikertas, lanjut Adinda, juga menyedikan perlengkapan cuci tangan di bagian depan dan mengatur ulang tata aturan memasuki galerikertas.
"Dalam satu jam, hanya ada 9 pengunjung. Setiap jarak satu jam, ada waktu untuk bersih-bersih selama setengah jam. Pengunjung juga harus berjarak ditandai dengan tanda lingkaran putih di dalam ruangan galeri," ungkap Adinda.
(tia/dar)
