.webp)
Kalung anticorona menjadi pembicaraan selama beberapa hari belakangan. Kalung yang dibuat oleh Kementerian Pertanian dan dijual bebas itu dipercaya mampu membasmi COVID-19.
Sebagian besar masyarakat termasuk selebriti Tanah Air pun banyak yang memakainya. Komik Faktap pun mencoba menyindir fenomena mengenai kalung anticorona.
Ada dua gambar yang diunggah. Salah satu gambar menampilkan seorang laki-laki yang tengah mencoba raket seakan sedang membunuh sesuatu.
"Ngapain sih? Kok Bau eukaliptus?" tanya sang istri, seperti dilihat detikcom, Selasa (27/7/2020).
"Antivirus," jawab laki-laki tersebut dan menampilkan gambar belasan virus yang coba dihadang dengan raket tersebut.
Di gambar lainnya, Komik Faktap menyentil lewat peristiwa seorang lak-laki yang ingin melamar kekasihnya dan membawa kalung anticorona.
Dua ilustrasi yang disukai ribuan penggemar itu diapresiasi masyarakat. Sebagian besar heran dan tak percaya dengan manfaat kalung anticorona yang kabarnya diklaim mampu membunuh virus sebanyak 45 persen selama 15 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya terima nikahnya dengan seperangkat antivirus, dibayar tunai. Sah?" tulis seorang netizen.
"Rasa aman tu varian baru ya selain rasa pedas, rasa manis, rasa asin, rasa gurih, rasa umami, rasah mbayar dan raiso memiliki," tulis warganet lainnya.
"Satir yang cerdas, Mana nih kementan diajak masuk," ungkap @no_no_human.
Kalung antivirus Corona yang menuai kontroversi itu terbuat dari bahan eucalyptus dan diklaim bisa membunuh virus Corona. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) akan memproduksi massal pada Agustus.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengungkapkan pemakaian kalung antivirus selama 15 menit bisa membunuh 42% virus Corona. Sementara, jika pemakaiannya 30 menit maka dapat membunuh 80 persen virus Corona.
Komik Faktap dalam setiap gambar-gambarnya kerap menyentil berbagai isu terkini yang terjadi di Tanah Air. Seperti beberapa hari lalu membuat gambar menyentil anggota dewan yang tarik RUU P-KS dari prolegnas prioritas 2020.
(tia/dar)
