Patung dan monumen di berbagai negara dirusak dan dipindahkan karena dianggap rasial. Selama 3 pekan belakangan, isu rasialisme marak dibicarakan dipicu oleh kematian pria Afrika-Amerika George Floyd karena tewas di tangan polisi Minneapolis, AS.
Kini dewan kota di Selandia Baru memutuskan untuk memindahkan patung John Hamilton. Sesepuh suku Maori menyebut sosok kapten angkatan laut Inggris sebagai pembunuh.
Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (13/6/2020), tetua suku Maori mengancam akan menurunkannya dengan paksa kalau permintaannya tidak dikabulkan. Kepala Dewan Kota Richard Briggs mengatakan dalam sebuah pernyataan, patungnya akan dihapus dari kawasan Civic Square.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah permintaan dari suku lokal Waikato-Tainui. Kami tahu patung ini diperdebatkan untuk sejumlah anggota masyarakat kami," tuturnya dilansir dari Guardian.
"Ini adalah hal yang tepat bagi dewan untuk mengambil kesempatan melihat rencana jangka panjang untuk karya seni ini dan menentukan apa saja yang cocok untuk masa depan kota," sambungnya.
Suku lokal (sesepuh) Taitimu Maipi mengatakan sosok John Hamilton dikenal sebagai kapten di pertempuran perang Selandia Baru abad ke-19. Dalam perang, ada pertempuran antara Maori dan pemerintah Inggris hingga terjadi pendudukan kolonial.
(tia/imk)